Rusaknya rumput di Stadion Utama GBK itu pun menjadikan lapangan stadion bersejarah itu tak bisa digunakan, dan timnas Indonesia terpaksa harus menjamu timnas Burundi dalam laga persahabatan di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi.
Jangan anggap FIFA tidak memantau soal kerusakan rumput stadion ini. Ramainya pemberitaan mengenai kerusakan tersebut tentu menjadikannya sampai ke telinga FIFA. Dan ini bukan persoalan sepele, karena kerusakan ini terjadi hanya 2 bulan sebelum perhelatan Piala Dunia U-20 digelar.
Ingat, sebelum diselenggarakan konser pada tahun ini, FIFA sebelumnya sudah memperingatkan agar Stadion Utama GBK tidak boleh digunakan sebagai venue konser musik.
"Mengadakan dua konser dengan beberapa hari aktivitas penyiapan dan pembongkaran di lapangan permainan, tentu membuat lapangan menjadi 'stres'. Itu akan menghalangi kami untuk menerapkan program pengelolaan lapangan sesuai rencana."
demikian pernyataan FIFA seperti dikutip oleh PSSI. Meski FIFA tak menyebut dua artis yang dilarang menggelar konser di GBK, namun kita tentu bisa menafsirkan dua artis yang dimaksud yakni Raisa dan Blackpink.
Pada awal November lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali sempat menegaskan, konser Blackpink pada 11-12 Maret 2023 tidak bisa dihelat di Stadion Utama GBK, karena berdekatan dengan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 pada 20 Mei-11 Juni 2023 yang juga menggunakan Stadion Utama GBK sebagai salah satu venue-nya.
Namun, pada pertengahan Desember lalu, Public Relations Pusat Pengelola Kawasan GBK Trinugroho Wicaksono seperti dikutip Kompas.com mengatakan Raisa dan Blackpink masih diperbolehkan menggelar konser di Stadion Utama GBK.
Ya, inkonsistensi dan pengabaian imbauan FIFA dalam penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno itu pun pada akhirnya menjadi bagian episode yang harus dibayar mahal, dengan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun ini.
Menutup tulisan ini, saya ingin mengutip salah satu lagu dari Raisa, yang menggelar konser di Stadion Utama GBK pada 25 Februari lalu,
Mau dikatakan apa lagi, kita tak akan pernah maju.....
Mohon maaf ya, mas Yovie Widianto, lagunya saya plesetkan untuk menggambarkan kekecewaan saya Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Â