Pada pertandingan pembuka, tim ayam jantan justru ditekuk oleh debutan, Senegal. Banyak yang menganalisa penampilan buruk Perancis di Jepang-Korea tak lepas dari cederanya Zinedine Zidane usai final Liga Champions.
Adapun negara spesialis turnamen lainnya, Argentina, juga tak menunjukkan performa maksimal di Piala Dunia 2002. Jika empat tahun sebelumnya Inggris kalah dari tim Tango, maka kali ini Inggris membuat Argentina tersingkir di babak grup. Hal serupa nyaris menimpa Italia yang puas hanya berada di bawah juara Grup G Meksiko. Sementara Jepang dan Belgia lolos dari Grup H.
Drama Golden Goal Yang Bikin Sial
Memasuki babak gugur, drama hasil akhir pun kian tersaji. Maklum, saat itu pertandingan masih menggunakan sistem sudden death alias golden goal dalam menentukan hasil akhir. Sekedar informasi, sistem ini mengakhirkan pertandingan jika salah satu tim sudah mencetak gol pada babak perpanjangan waktu.
Kejutan Senegal kembali terjadi, ketika mengalahkan Swedia melalui golden goal di babak perdelapan final. Nah, apesnya, 'gol emas' pula yang menghentikan langkah Senegal, ketika bertemu Turki di perempat final.
Namun jika bicara soal golden goal di Piala Dunia 2022, mungkin tak ada yang paling menghebohkan---dan masih dibicarakan hingga saat ini---selain pertandingan  di babak 16 besar yang mempertemukan tuan rumah Korea Selatan dengan timnas Italia asuhan Giovanni Trappatoni.
Italia sebenarnya sempat unggul lebih dulu pada menit ke-18 lewat gol Christian Vieri. Namun, dua menit jelang laga waktu normal usai, Korea Selatan menyamakan skor lewat gol Seol Ki-Hyeon. Laga pun harus dilanjut ke babak tambahan.
Dan wasit Byron Moreno yang memimpin pertandingan memorable tersebut, mungkin akan menjadi wasit yang paling 'dikenang' oleh pendukung timnas Italia yang pernah menyaksikan Piala Dunia 2002.
Betapa tidak, pada menit ke-3 di waktu normal, tiba-tiba wasit asal Ekuador ini menunjuk titik putih di pertahanan Italia. Namun eksekusi penalti Ahn Jung-hwan dapat ditepis oleh Gianluigi Buffon. Dan sepanjang pertandingan, keputusan Moreno cenderung memihak tim tuan rumah.
Tindakan paling kontroversial yang cukup membekas hingga saat ini, adalah ketika Byron Moreno memberikan kartu kuning kedua pada Francesco Totti di menit 103. Sang pengadil bersikukuh 'Si Pangeran Roma' telah melakukan diving di kotak penalti Korea Selatan. Padahal sejumlah tayangan menunjukkan Totti sebenarnya dilanggar oleh Kim Tae-yong, dan seharusnya mendapat hadiah penalti.
Mental pemain Italia yang sudah benar-benar jatuh pun akhirnya dimanfaatkan Ahn Jung-hwan untuk menebus kegagalan penaltinya, dengan mencetak gol ketika babak perpanjangan hanya menyisakan 3 menit lagi.