Mohon tunggu...
Hadi Saksono
Hadi Saksono Mohon Tunggu... Jurnalis - AADC (Apa Aja Dijadikan Coretan)

Vox Populi Vox Dangdut

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Tragedi Kanjuruhan, Akankah Suporter Menjadi Tersangka?

15 Oktober 2022   15:05 Diperbarui: 16 Oktober 2022   08:02 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain memblokade, Mustaqim mengisahkan suporter juga berusaha melempari Barracuda yang ditumpanginya dengan benda-benda apapun di sekitarnya.

Salah seorang petugas Polrestabes Surabaya yang ikut mengawal tim Persebaya ke Malang juga menceritakan, ia sempat dimintai tolong sekelompok Aremania agar membantu membukakan jalan untuk membawa rekan suporter yang dievakuasi dari dalam stadion menuju rumah sakit. Namun petugas ini pun tak bisa berbuat banyak karena parahnya blokade yang dilakukan Aremania lainnya.

Karena itulah TGIPF Tragedi Kanjuruhan dalam salah satu rekomendasinya meminta agar Polri segera menindak lanjuti hasil penyelidikan terhadap suporter yang melakukan provokasi. Seperti yang awal mula memasuki lapangan sehingga diikuti oleh suporter yang lain. Lalu suporter yang melakukan pelemparan flare, melakukan perusakan mobil di dalam stadion, dan melakukan pembakaran mobil di luar stadion.

Nah, poin ke-3 dalam temuan TGIPF Tragedi Kanjuruhan menjadi menarik untuk saya. Mengapa? Karena ini menyelisihi hasil temuan Komnas HAM, yang pernah disampaikan oleh Komisioner Bidang Penyelidikan dan Pemantauan Komnas HAM Choirul Anam.

Seperti dikutip Kompas.com pada 6 Oktober 2022, Anam mengatakan bahwa para suporter turun untuk memberikan semangat kepada pemain andalan mereka. Temuan ini diperoleh dari keterangan para pemain di lapangan.

Menurut Anam, pihaknya telah bertemu dengan para pemain Arema FC, dan para pemain mengaku tak mendapat tindak kekerasan dari para suporter.

Saya tidak berprasangka negatif terhadap temuan Komnas HAM tersebut. Namun saya pun mencoba memahami bahwa Komnas HAM membuat pernyataan temuan tersebut berdasarkan keterangan dari pemain Arema FC saja.

Mungkin hasil temuannya akan beda ketika Komnas HAM juga meminta keterangan dari pihak lain selain pemain Arema FC, seperti pemain Persebaya, penonton, bahkan mungkin dari petugas keamanan atau Aremania yang ikut melakukan pitch invasion.

Karena dari sejumlah video amatir yang beredar dan sempat saya saksikan, dan mungkin juga pernah anda saksikan, menunjukkan adanya tindakan intimidasi dan teror yang dilakukan oleh Aremania terhadap tim Persebaya.

Selain itu, ada pula kendaraan polisi yang dirusak dan dibakar. Pembakaran ini pulalah yang menjadi sorotan TGIPF Tragedi Kanjuruhan.

Adapun Aremania sendiri dalam kasus Tragedi Kanjuruhan cenderung defensif, dan sejauh ini hanya memfokuskan pandangan bahwa Tragedi Kanjuruhan adalah mutlak kesalahan dari aparat keamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun