Mohon tunggu...
Cak Dan
Cak Dan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Biophilia, Album "Aplikasi" Bjork

19 Agustus 2011   02:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:39 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
album Biophilia Bjork

[caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="album Biophilia Bjork"][/caption] Album terbaru Björk, penyanyi pop Islandia yang mendunia itu, tidak dijual dalam bentuk CD, piringan hitam, ataupun dijual perlagu di situs seperti iTunes. Namun, albumnya dikemas dalam bentuk aplikasi untuk iPad ataupun iPhone. Aplikasi? Ya, sebuah aplikasi senyata Angry Birds ataupun Word to Go. Menurut Bjork, ia tertantang untuk mencari cara baru dalam memproduksi musik. Yakni, bagaimana membuat fansnya dapat berinteraksi dengan cara berbeda dari karya yang ia buat. Biophilia, tajuk album “aplikasi” Bjork itu, dapat diunduh di Apple App Store secara gratis. Setelah diunduh, pengguna dihadapkan pada semacam tata surya, yang terdiri dari sebuah bintang dan planet. Jika kita mengklik sebuah bintang, maka akan masuk ke dalam menu dengan pilihan seperti lirik, animasi, lagu, score, dan lainnya. Hanya ada 1 lagu yang ada di album “aplikasi” Biophilia. Yaitu, Cosmogony. Kalau ingin mendengarkan 10 lagu sisanya, pengguna harus membeli. Inilah cara Bjork memonetisasi aplikasinya itu. Yaitu melalui Model bisnis pembayaran di dalam aplikasi (in-app payments). Untuk setiap lagu, harganya USD1.99 atau dua kali lebih mahal dibandingkan lagu di iTunes yang sekitar USD0.99. Kenapa lebih mahal? Karena pengguna tidak sekadar membeli lagu. Tapi juga berinteraksi dengan lagu tersebut. Juga mengakses banyak fitur di sebuah lagu itu. Salah satu interaksinya adalah sambil mendengarkan lagu, bisa bermain game. Lainnya, pengguna bisa berkaraoker, menciptakan bebunyian sendiri, melihat liriknya, dan lainnya. Aplikasi bertema galactic itu dikemas dengna sangat cantik dan sylish. Karena itu, Biophilia disebut-sebut sebagai cara baru mendengarkan musik, yang melibatkan visual, sentuhan, pendengaran, dan interaksi. Inilah cara baru mendengarkan musik yang “mengharuskan” pendengarnya tidak hanya pasif mendengar, namun harus larut dalam interaksi. Bahkan, cara ini disebut-sebut sebagai salah satu metode alternatif di masa depan yang dapat digunakan para musikus dan label dalam mempromosikan musiknya. Toh, pasarnya sudah jelas: jumlah pengunduh aplikasi yang luar biasa dahsyatnya serta smartphone yang kini menjadi sesuatu yang awam. Membuat album musik dalam bentuk aplikasi untuk sistem operasi tertentu, bisa jadi akan memberikan kesegaran baru dalam cara memasarkan musik yang tersaturasi. Memang saat ini masih terlalu awam untuk menilai. Karena, target pendengar Bjork pun juga pasar niche. Tapi, jika kedepannya para musikus banyak bereksplorasi pada bidang ini, kemungkinannya terbuka lebar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun