Bukan permusuhan sebagai alasan,
Waktu luang bersama sulit ditentukan.
Bukan perbedaan menjadi keriuhan,
Pemahaman keragaman jadi ganjalan.
Setiap manusia punya eksistensi,
Untuk sekedar ingin dihormati.
Perselisihan pasti selalu terjadi,
Rasa dendam harusnya diakhiri.
Waktu berjalan begitu cepat,
Kesibukan pun jadi penghambat.
Seiring umur lunturkan ingatan,
Pertemuan pun sulit diharapkan.
Kepikunan pasti melanda,
Penyakit tua menjalar seketika.
Antara kenangan dan kenyataan,
Jadi penghalang tuk disatukan.
Semua manusia pasti berbeda,
Saling bandingkan jadi bencana.
Diantara kita pasti punya cerita,
Penyesalan pun tiada guna.
Eksistensi bukan kesombongan diri,
Kelemahan tak perlu disesali.
Biarkan untuk menjadi diri sendiri,
Perbandingan hanya tuk evaluasi diri.
Setiap orang beda jamannya,
Setiap jaman beda orangnya.
Lembaran hidup berjalan silih berganti,
Ubah waktu pun tiada bisa diganti.
Kelebihan jangan buat kita kufur,
Kelemahan tiada mungkin dikubur.
Kehidupan ini tiada bisa diatur,
Jalani saja penuh rasa syukur.
Kehidupan pasti selalu berjalan,
Menyadari umur yang tersisakan.
Bersyukur kita masih punya sisa waktu,
Mencari bekal amalan sebagai penentu.
Cibubur, 1/6/23
#RefleksiMensyukuriDiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H