Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hari Puisi Dunia

21 Maret 2023   09:29 Diperbarui: 21 Maret 2023   09:45 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasanya dari dulu
Ku suka kata-kata,
Daripada menjalin
 angka-angka.
Dia selalu mengitari
Di setiap waktu,
Seolah menari
mengajak berlari.

Ku untai kata-kata
yang tertangkap,
Saat dia menari
di depan mata.
Kurangkai kata
tanpa lagi dibaca,
Curahkan semua
apa yang ada.

Tapi terkadang
ku merasa bimbang,
Setelah tertulis
selesai kubaca.
Tak yakin merasa
menulis seperti itu,
Namun sudah
terjalin begitu padu.

Aku merangkai
kata-kata,
Tentang hal
apa saja.
Semua yang
ada dipikiran,
Kutumpahkan
 semuanya.

Ku pun tak pernah
perduli lagi,
Tentang apa
 yang akan terjadi.
Caci dan puji
tak pernah kupikiri,
Atas apa pun
yang terjadi.

Kata-kata kadang
 menyerupai bunga,
Jika jalinan kata
Terangkai indah.
Namun bisa berubah
 menjadi pedang,
Jika ada tersinggung
 dan meradang.

Bukan ingin berjujur
atas yang tertulis,
Namun itu gambaran
 fakta di depan mata.
Jika pun ingin dipilih
dan ganti kosa kata,
Justru pikiran terkunci
tak bisa lanjut lagi.

#HariPuisiSedunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun