Nasi uduk jadi sarapan pagi,
Kusuka jadi penganan keluarga kami.
Sejak dari kecil hingga jelang usia senja,
Kewajiban sebelum pergi sekolah atau kerja.
Nasi uduk pengananku bertahun-tahun,
Ditambah sejumput mi atau bihun,
Lauknya pun sangat murah menawan,
Cukup gorengan tempe atau bakwan.
Nasi uduk selalu ada dimana-mana,
Dipojokan jalan dengan meja seadanya.
Kegemaranku selalu tersedia,
Ku temui saat tugas di luar kota.
Nasi uduk jadi makanan rakyat,
Saat ekonomi ambruk atau meningkat.
Setiap pagi banyak yang mencari,
Dengan sabar mereka mengantri.
Pernah kutemui saat di tanah papua,
Walau terasa mahal paksa kubeli juga.
Padahal hotel sediakan menu mewah,
Rasamu selalu teringat setiap masa.
Nasi uduk seolah jadi budaya kami,
Obrolan dengan tetangga sambil berdiri.
Walau kita ada dijaman penuh kesibukan,
Dapat berita sekitar agar tidak ketinggalan.
Apalagi saat kita di jaman resesi ekonomi,
Nasi uduk menjadi sandaran yang dicari.
Kalau pun kita mampu untuk beli roti,
Tak tergantikan sebagai sarapan pagi.
Nasi uduk penganan kami bertahun-tahun,
Hanya ditambah sejumput mi atau bihun,
Nasi uduk tetap akan jadi makanan rakyat,
Walaupun ekonomi ambruk atau meningkat.
@Cakbro, Bekasi, 250922