Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Emakku Tukang Bohong

23 September 2022   07:21 Diperbarui: 23 September 2022   07:31 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Emakku Tukang Bohong

Emak,
Kenapa kau selalu berbohong.
Kau jawab dengan senyuman,
Saat kutanyakan.

Emak,
Tak pernah bertanya.
Jika ku minta
Untuk bayar uang sekolah.

Kalau pun tak ada,
Meminta tempo waktu.
Tetiba dan tak pernah tahu,
Kau usahakan lunas agar tepat waktu.

Emak,
Maafkan anakku yg durhaka,.
Kadang suka membohongimu,
Beli sesuatu mainan dg alasan belum bayar uang sekolahan.

Emak..
Engkau memang bukan terpelajar.
Tapi aku tak pernah didik dan ajar,
Menjadi anak yang kurang ajar.

Emak,
Mana engkau tahu pelajaran ku.
Tapi kau tetap dampingiku,
Belajar hingga malam kala ada ulanganku.

Emak,
Tak cukup raungan dan airmata ku.
Saat tatap kepergian mu,
Hanya terbayang dosa dan kurang bakti ku.

Emak,
Ini kisah lamaku.
Yang selalu bicara dan bisikku,
Di depan pusara mu.

Emak,
Lihatlah anakmu sekarang.
Anakmu sudah jadi orang,
Katanya juga berkecukupan.

Emakku tukang bohong,
Hobinya selalu menolong.
Anakmu ini selalu merongrong,
Hingga kantongmu bolong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun