Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menelisik Rindu

17 Januari 2022   05:24 Diperbarui: 17 Januari 2022   05:56 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Menelisik Rindu*

Malam ...engkau berbisik,
Kerinduan mulai terusik.
Bersenandung pilu dalam gemericik,
Gugah kenangan yang menelisik.

      Angin... Engkau mendayu,
      Merintih jiwa nan pilu.
      Menanti dikau yang menjauh,
      Berharap kabar dalam sembilu.

Lembayung pun mulai memudar,
Terperanjat lamunan membuyar.
Apakah rindumu mulai memendar,
Agar harapanku tak membinar.

      Oh angin sampaikan salam,
      Karena rindu semakin menghujam.
      Semakin ditindas agar terbenam,
      Semakin terbuncah disetiap malam.

Hingga terpagi embun muncul,
Rasa rindu semakin memantul.
Kuredam di jiwa yang terpukul,
Karena hati meradang bagai bisul.

#Disuatu Tempat,  Januari 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun