Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengapa BI Perlu Pertahankan Suku Bunga? (Bagian I)

20 Desember 2021   06:33 Diperbarui: 20 Desember 2021   06:47 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pengertian Inflasi 

Menurut Siwi Nur Indriyani (2016) dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 2005-2015" menyebutkan bahwa Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga barang secara terus-menerus atau suatu keadaan perkonomian yang menunjukan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum (price level).

Menurut Sukirno (2000) dalam artikel Siwi Nur Indriyani (2016), Ada tiga kategori dalam inflasi dari tingkat keparahannya yaitu :

Inflasi sedang (Moderate Inflation); Inflasi sedang adalah inflasi yang ditandai dengan harga yang meningkat secara perlahan atau lambat dan tidak terlalu menimbulkan ketidak sempurnaan pasar pada pendapatan dan harga relatif. Inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang mempunyai penghasilan yang tetap.

Inflasi ganas (Galloping Inflation); Inflasi ganas adalah inflasi yang dapat menimbulkan gangguan yang parah. Pada kondisi ini orang cenderung menyimpan barang. Ini menyebabkan seseorang tidak mau untuk menabung karena bunga bank lebih rendah dari laju tingkat inflasi.

Hyperinflasi, Yaitu tingkat inflasi yang sangat parah, bisa mencapai ratusan, ribuan per tahun, ini merupakan jenis yang berbahaya, merugikan atau mematikan.

Dengan demikian suku bunga bertalian erat dengan adanya Inflasi, karena dampak suku bunga akan mempengaruhi uang yang beredar di masyarakat, termasuk pengusaha sebagai modal untuk menghasilkan produk yang dijual kepada masyarakat. Inflasi juga sangat mempengaruhi stabilitas perekonomian negara tersebut karena :

Tingkat inflasi yang tinggi mempengaruhi tingkat produksi dalam negeri, melemahkan produksi barang ekspor. Tingkat inflasi yang tinggi menurunkan produksi karena harga menjadi tinggi dan permintaan akan barang menurun sehingga produksi menurun.

Inflasi menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang dan kenaikan harga upah buruh, maka kalkulasi harga pokok meninggikan harga jual produk lokal. Di lain pihak turunnya daya beli masyarakat terutama berpenghasilan tetap akan mengakibatkan tidak semua bahan habis terjual. Inflasi menyebabkan naiknya harga jual produksi barang ekspor dan berpengaruh terhadap neraca pembayaran.

 (Bersambung)....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun