Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meluang Rindu Ditinggal Pergi

1 Desember 2021   08:14 Diperbarui: 1 Desember 2021   08:31 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Merindu Ditinggal Beberapa Hari*

Kupagut angin sapuan,
Tuk redam kerinduan.
Lambai menari sebuah wajah,
Menyaput tidurku belalak mata.

Percikan sang embun,
Tak bisa menyapa aku.
Memilir sang bayu,
Menyelinap dalam selimutku.

Ku tak beranjak dari peraduan,
Walau kokok ayam bersahutan.
Selusup cahya mentari di jendela,
Ikut menggoda agar kuterjaga.

Kurapatkan kembali kelopak mata,
Lantar belum tuntas tidur yang melena.
Semalaman mata tak berkesiap,
Melamunkan wajah jauh disana.

Jelang malam saat diperaduan,
Pengantar tidur kita bercerita.
Tentang kisah melewati masa,
Asmara silam memang tak terlupa.

Idih kasih...
Baru beberapa hari pergi.
Tapi kerinduan kenapa meninggi,
Laksana jejaka yang merindu kasih.

Dalam usia menjelang renta,
Kami bertahan tuk tetap bermanja.
Walau sebatas dekapan terlupa,
Tidur berdampingan saling berlena.

#Bekasi, Akhir November 2021#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun