Refleksi Akhir Tahun: DPP LDII Soroti Kemerosotan Moral yang Mengancam Nilai Kebangsaan
Jakarta, 31 Desember 2024Â -- Menutup tahun 2024, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengingatkan bangsa Indonesia akan ancaman kemerosotan moral yang dapat menggerus nilai-nilai kebangsaan. Dalam refleksi akhir tahun yang digelar Selasa (31/12), Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menegaskan pentingnya menjaga moralitas di tengah derasnya arus kemajuan teknologi.
"Teknologi selalu memiliki dua sisi, baik dan buruk. Meskipun membawa manfaat besar, teknologi juga menjadi penyebab kemerosotan moral yang signifikan. Tantangan kita adalah bagaimana mempertahankan nilai-nilai moral di tengah perkembangan zaman," ujar KH Chriswanto.
Ia mencontohkan revolusi industri abad ke-18 yang mempercepat produksi, tetapi juga menimbulkan eksploitasi buruh. Hal serupa terjadi dengan perkembangan internet dan ponsel cerdas, yang memudahkan pertukaran informasi namun membuka peluang penyebaran pornografi dan radikalisme.
KH Chriswanto menyoroti bahwa nilai kebangsaan Indonesia, yang bersumber dari Pancasila dan prinsip-prinsip kebhinnekaan, harus terus dijaga. Ia mengingatkan, budaya Barat yang menonjolkan hak individu seringkali bertentangan dengan nilai-nilai Timur yang menyeimbangkan hak dan kewajiban.
"Keseimbangan hak dan kewajiban menciptakan bangsa yang memiliki empati dan jiwa gotong-royong. Generasi muda harus berhati-hati agar tidak terjebak pada hedonisme dan konsumerisme yang ditawarkan budaya global," tambahnya.
Senada dengan itu, KH Edy Suparto, Dewan Penasehat DPP LDII, mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa zaman berikutnya akan selalu lebih buruk dari sebelumnya, terutama dari sisi moralitas.
"Tahun 2025 harus menjadi momentum introspeksi diri. Teknologi memang memudahkan hidup, tetapi juga menjadi pintu kemaksiatan seperti judi online, pornografi, dan perilaku destruktif lainnya," jelas KH Edy.
Â
KH Edy Suparto menekankan pentingnya peran orang tua, ulama, dan pendidik dalam membimbing generasi muda. Ia menyarankan agar pengajian dan kegiatan positif diadakan secara rutin, terutama di momen pergantian tahun.
"Generasi muda harus didorong untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan memperkuat nilai moral. Dengan begitu, kita dapat menjaga masa depan bangsa dari kemerosotan moral," pungkasnya.