Mohon tunggu...
Cak Bejo
Cak Bejo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menembus Batas Menguak Yang Tersembunyi

Menembus Jarak Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ketua LDII Teluk Bintuni Paparkan 5 Syarat Kerukunan

21 Desember 2024   06:38 Diperbarui: 21 Desember 2024   06:38 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua LDII Teluk Bintuni, Agus Budijanto, saat menyampaikan lima syarat kerukunan dalam acara sosialisasi moderasi beragama di Banjar Ausoy.(Dok.Prib)

Banjar Ausoy, Teluk Bintuni, Papua Barat -- Kamis, 19 Desember 2024 , Ketua LDII Teluk Bintuni, Agus Budijanto, S.Pd, menjadi salah satu pembicara dalam acara sosialisasi *Penguatan Moderasi Beragama* yang digelar oleh Pemerintahan Kampung Banjar Ausoy bersama Kementerian Agama Kabupaten Teluk Bintuni. Dengan tema *Menjaga Kerukunan dan Toleransi dalam Perbedaan*, kegiatan ini berlangsung di Balai Kampung Banjar Ausoy, dimulai pukul 08.30 WIT hingga selesai.  

Acara tersebut dibuka oleh Kepala Kemenag Kabupaten Teluk Bintuni yang diwakili oleh Abdul Muin, S.Ag, selaku Kepala Penyelenggara Haji dan Umroh. Selain itu, hadir pula Ketua FKUB Kabupaten Teluk Bintuni, Pdt. Steven Yulius Anderson Awi, S.Th., dan Sekretaris Desa Banjar Ausoy, Agus Nurudin, beserta tokoh masyarakat dan agama setempat.  

Dalam sesi diskusi, Agus Budijanto menyampaikan pentingnya menerapkan lima syarat kerukunan demi menciptakan keharmonisan dalam keberagaman. Kelima syarat tersebut adalah:  
1. Berkomunikasi dengan baik dan sopan -- Menyesuaikan isi pembicaraan dengan tempat, situasi, dan lawan bicara.  
2. Berwatak jujur dan dapat dipercaya -- Membiasakan amanah dalam kehidupan sehari-hari.  
3. Bersikap sabar dan tidak egois -- Mengedepankan pengertian dan toleransi untuk menghindari konflik.  
4. Tidak merusak hak dan kehormatan orang lain -- Menjaga martabat, harta benda, dan hak asasi sesama.  
5. Mempraktikkan sikap saling menghormati -- Menghilangkan curiga, dendam, dan prasangka buruk untuk menciptakan harmoni.  

"Jika kita mempraktikkan nilai-nilai ini, kerukunan sebagai satu bangsa dan satu nusa dapat terwujud," ujar Agus.  

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat yang merasa tercerahkan dengan paparan para pembicara. Sebagai salah satu langkah nyata moderasi beragama, acara ini diharapkan dapat memperkuat toleransi dan solidaritas di tengah keberagaman.(Mus/Cak Bejo)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun