LDII Pimpin Deklarasi Kebangsaan di Persada II Sako Pramuka Kwarcab Sidoarjo

Deklarasi Kebangsaan Sako Pramuka Kwarcab Sidoarjo, Wujudkan Satu Pramuka untuk Satu Indonesia  

SIDOARJO, 7 Desember 2024 -- Semangat persatuan dan kebangsaan menggelora di Bumi Perkemahan Tanjekwagir, Kecamatan Krembung, Sidoarjo. Kegiatan Perkemahan Persaudaraan (Persada) II yang digelar Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Kwarcab Sidoarjo pada 29--30 November 2024, menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk memperkuat persaudaraan lintas komunitas dalam bingkai Gerakan Pramuka.  

Acara ini diikuti oleh 135 peserta dari 16 regu penggalang yang berasal dari berbagai sekolah di bawah naungan tiga Sako utama: Sako SPN (Sekawan Persada Nusantara) LDII, Sako Ma'arif NU, dan Sako SIT (Sekolah Islam Terpadu). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Harian Kwarcab Sidoarjo, Kak Dr. Mustain Baladan, M.Pd.I, yang menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman.  

"Alhamdulillah, Sidoarjo tetap aman, nyaman, dan kondusif. Tidak ada konflik antar komunitas seperti di luar negeri. Semua anggota Pramuka di sini memiliki tujuan yang sama: memperkuat persaudaraan dan menjaga keutuhan NKRI," ujar Kak Mustain.  

Deklarasi Kebangsaan Sako Pramuka Kwarcab Sidoarjo 2024.(Foto Sumber: Dok.Pribadi)

Puncak acara ini ditandai dengan pembacaan Deklarasi Kebangsaan Sako Pramuka Kwarcab Sidoarjo 2024 yang dipimpin oleh Ketua Pinsako SPN LDII Kabupaten Sidoarjo, Kak Drs. Koesmoko. Didampingi oleh Ketua Pinsako Ma'arif NU, Kak Drs. H. Amiruddin, M.Pd.I, dan Ketua Pinsako SIT, Kak M. Lukman Sudjayanto, S.T., M.Pd., deklarasi ini menegaskan delapan poin penting, antara lain: menjunjung tinggi Pancasila, menjaga persatuan bangsa, menolak intoleransi, dan mencegah isu SARA.  

"Deklarasi ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah komitmen bersama untuk menjadikan Pramuka sebagai perekat bangsa di tengah keberagaman," ujar Kak Koesmoko dalam pidatonya.  

Selama dua hari, para peserta diajak mengikuti berbagai kegiatan yang bertujuan memperkuat semangat kebangsaan. Materi-materi seperti pionering, semaphore, morse, sandi, dan PBB bertongkat menjadi bagian dari program pelatihan. Selain itu, peserta juga diajak untuk mempersembahkan pentas seni, menyanyikan lagu wajib nasional, serta mengikuti api unggun gembira yang dipenuhi nuansa kebangsaan.  

"Lagu-lagu seperti Indonesia Pusaka, Rayuan Pulau Kelapa, hingga Garuda Pancasila menjadi sarana untuk menanamkan kecintaan pada tanah air," ujar Ketua Panitia, Kak Drs. Misbahul Munir, M.Pd.I.  

Kegiatan lainnya termasuk penanaman pohon sebagai simbol kontribusi nyata bagi lingkungan. Setiap regu menyumbangkan satu pohon untuk ditanam bersama oleh peserta, panitia, dan pimpinan Sako.