Mohon tunggu...
Cak Bejo
Cak Bejo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menembus Batas Menguak Yang Tersembunyi

Menembus Jarak Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Ujung Zaman

6 Desember 2024   20:34 Diperbarui: 6 Desember 2024   20:37 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di hamparan dunia yang kian kelam,  
Luruh moral tergerus zaman,  
Kebencian berkobar di antara insan,  
Kemuliaan terpendam, kemunafikan menjelma teman.  

Gunung-gunung diam menyimpan derita,  
Lautan bergelora membawa duka,  
Hati manusia kehilangan cahaya,  
Kerusakan merajalela tanpa jeda.  

Apakah ini takdir akhir masa?  
Atau hanya ujian sang Pencipta?  
Kita berdiam atau melawan sengsara,  
Menggali iman dalam kegelapan dunia.  

Hindarilah lalai yang memanggil celaka,  
Jagalah nurani dari dosa yang memabukkan jiwa,  
Kembali pada petunjuk-Nya yang sempurna,  
Agar tak hanyut dalam arus dunia fana.  

Bersama kasih, kita rengkuh persaudaraan,  
Dengan ilmu, kita tepis kebodohan,  
Dalam doa, kita bangun kekuatan,  
Hingga akhir zaman menjadi perjalanan, bukan kehancuran.  

Langit boleh retak, bumi boleh gemetar,  
Namun, jiwa yang lurus takkan goyah.  
Kerusakan hanyalah panggilan sadar,  
Untuk kembali menuju fitrah yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun