Mohon tunggu...
Cak Bejo
Cak Bejo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menembus Batas Menguak Yang Tersembunyi

Menembus Jarak Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Hukum

JAM-Intelijen: Cegah TPPU Artis dan Pengusaha

13 November 2024   02:11 Diperbarui: 13 November 2024   02:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JAM-Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani memberikan paparan Penerangan Hukum terkait Pencegahan TPPU di kalangan artis dan pengusaha.(Dok.Pribadi)

JAM-Intelijen Kejaksaan Agung Gelar Penerangan Hukum: Pencegahan TPPU di Kalangan Artis dan Pengusaha untuk Mewujudkan Ekosistem Bisnis Transparan
 

Jakarta -- Kejaksaan Agung melalui Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM-Intelijen) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas tindak pidana pencucian uang (TPPU). Pada Selasa, 12 November 2024, JAM-Intelijen menggelar kegiatan Penerangan Hukum bertajuk "Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang di Kalangan Artis dan Pengusaha".  

Dalam sambutannya, JAM-Intelijen Prof. Dr. Reda Manthovani mengungkapkan bahwa meningkatnya risiko keterlibatan artis dan pengusaha dalam praktik TPPU memerlukan perhatian khusus. "Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan meningkatkan kewaspadaan kalangan artis dan pengusaha terhadap modus pencucian uang yang semakin kompleks," ujarnya.  

Prof. Reda juga menekankan bahwa figur publik memiliki tanggung jawab untuk menjaga kepercayaan masyarakat. "Kami mengimbau para artis dan pengusaha untuk lebih berhati-hati dalam menjalin kerja sama bisnis agar tidak terjebak dalam praktik ilegal," tambahnya.  

Diskusi Interaktif dengan Peserta 

(Dok.Pribadi)
(Dok.Pribadi)

Acara ini menghadirkan sesi diskusi yang dipandu oleh JAM-Pidum Prof. Dr. Asep N. Mulyana. Diskusi ini membahas berbagai strategi pencegahan, termasuk mengenali ciri-ciri transaksi mencurigakan dan memastikan kesesuaian bisnis dengan regulasi yang berlaku.  

"Pencucian uang tidak hanya merugikan ekonomi, tetapi juga dapat merusak reputasi industri hiburan dan bisnis," ujar Prof. Asep.  

Komitmen Kejaksaan Agung  

(Dok.Prib)
(Dok.Prib)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun