Mohon tunggu...
Cak Bejo
Cak Bejo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menembus Batas Menguak Yang Tersembunyi

Menembus Jarak Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

JAM Intelijen Gelar FGD Tangani Kekerasan di Masyarakat

13 September 2024   23:39 Diperbarui: 13 September 2024   23:43 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penguatan Pencegahan dan Edukasi: JAM Intelijen Adakan FGD untuk Menanggulangi Perilaku Kekerasan di Masyarakat (Dok.Pribadi)

 

Jakarta - Dalam upaya mengatasi peningkatan perilaku kekerasan di masyarakat, Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (JAM Intelijen) melalui Direktorat Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan (Direktorat II) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Bidang Intelijen 2024. Acara ini mengusung tema penting, yaitu "Akselerasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa dalam Menghadapi Tantangan Transformasi Perilaku Kekerasan di Era Globalisasi melalui Program Menjaga Ruang Budaya Karakter Indonesia Tangguh," yang berlangsung pada Kamis, 12 September 2024.

Sekretaris JAM Intelijen, Sarjono Turin, S.H., M.H., yang membuka FGD tersebut, menegaskan relevansi tema dengan tantangan yang dihadapi bangsa saat ini, terutama terkait peningkatan perilaku kekerasan di era globalisasi. Ia menyampaikan bahwa fenomena ini, yang ditandai oleh kasus-kasus kekerasan, seperti kekerasan seksual oleh anak-anak di Sumatera Selatan, menunjukkan adanya penurunan karakter bangsa.

"Tema FGD ini sangat relevan karena berfokus pada upaya memperkuat jati diri bangsa dalam menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks. Pemberitaan tentang berbagai kasus kekerasan di media massa menegaskan pentingnya mempercepat penguatan karakter dan etika di masyarakat kita," kata SesJAM-Intelijen.

(Dok.Pribadi)
(Dok.Pribadi)

FGD ini menghadirkan narasumber terkemuka, seperti Prof. Dr. Phill. H. Mohammad Nur Kholis Setiawan, M.A., Guru Besar Universitas Islam Negeri Saizu Purwokerto, yang membahas perilaku dan karakter generasi muda berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, Prof. Ravik Karsidi, Staf Khusus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, menyampaikan materi terkait pengaruh globalisasi terhadap ketahanan budaya bangsa Indonesia.

Sarjono Turin berharap bahwa diskusi ini menghasilkan rekomendasi strategis yang mampu memperkuat nilai-nilai kearifan lokal, moralitas, serta etika bangsa dalam menghadapi dampak globalisasi. JAM Intelijen juga menekankan pentingnya membentuk sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berkarakter kuat untuk mempertahankan identitas bangsa.

Dengan penyelenggaraan FGD ini, Kejaksaan Agung berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam memperkuat upaya pencegahan dan edukasi guna menanggulangi perilaku kekerasan yang mengancam karakter dan jati diri bangsa Indonesia.

Jaksa Agung: Komitmen Menjaga Jati Diri Bangsa di Era Globalisasi

Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan Kejaksaan Agung untuk mengedepankan edukasi dan pencegahan guna menjaga stabilitas sosial dan budaya Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi. Jaksa Agung, melalui berbagai inisiatif, berusaha memastikan bahwa nilai-nilai kebangsaan tetap menjadi pondasi kuat dalam menghadapi perubahan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun