Mohon tunggu...
Cak Bejo
Cak Bejo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menembus Batas Menguak Yang Tersembunyi

Menembus Batas Menguak Yang Tersembunyi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ketua Umum MUI dan LDII Tegaskan Kebebasan Beragama sebagai Identitas Bangsa

13 Agustus 2024   07:47 Diperbarui: 13 Agustus 2024   08:06 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MUI Tegaskan Kebebasan Beragama sebagai Pilar Keutuhan Bangsa (Dok.Pribadi KIM)

Surabaya - Kebebasan beragama merupakan salah satu identitas bangsa yang harus dihormati dan dijaga. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Anwar Iskandar, dalam tausiyah kebangsaan yang disampaikan pada acara "Silaturahim Syawal dan Tausiyah Kebangsaan" yang digelar oleh DPW LDII Jawa Timur di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Surabaya, (27/4/2024)

Dalam tausiyahnya, KH Anwar Iskandar, yang akrab disapa Gus War, menekankan bahwa menghormati kebebasan beragama adalah bagian dari ketakwaan kepada Allah SWT. "Kebersamaan dalam kebaikan tidak melihat latar belakang agama, suku, atau profesi. Ini adalah pondasi utama keharmonisan," ujar Gus War, yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien dan Pondok Pesantren Assa'idiyah di Kediri.

Gus War menegaskan bahwa kebaikan adalah bagian integral dari ketakwaan, yang memiliki dimensi universal mencakup kedamaian, persatuan, dan saling tolong-menolong. "Kebersamaan antara umat beragama dan pemimpin adalah kunci untuk menjaga kedamaian dan membangun kekuatan bangsa," tambahnya.

Lebih lanjut, Gus War mengutip sejarah Madinah sebagai contoh sukses persatuan dan kesatuan antar berbagai kelompok masyarakat. "Sejarah Madinah membuktikan bahwa kesepakatan dan kesatuan dapat memperkuat kedaulatan dan keamanan," ungkap Wakil Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.

KH Anwar Iskandar juga menyoroti pentingnya nilai-nilai toleransi, perdamaian, dan kerja sama antarumat beragama dalam membangun bangsa yang berdaulat dan sejahtera. "Dengan sikap saling menghargai dan bekerja sama, kita dapat mengukir masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang," tutupnya.

Senada dengan Gus War, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, juga menegaskan bahwa keberagaman adalah fitrah bangsa Indonesia. "Rasulullah sudah membuktikan 1.500 tahun lalu di Madinah, bahwa dengan persatuan, wilayah yang beragam dapat mencapai kemajuan bersama," ujar KH Chriswanto.

KH Chriswanto menekankan pentingnya Pancasila sebagai pedoman dalam merawat persatuan bangsa. "Indonesia adalah kapal besar, dan setiap penumpang di dalamnya memiliki kewajiban menjaga agar kapal ini selamat sampai tujuan," tegasnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan pentingnya menghormati nakhoda bangsa yang terpilih melalui proses demokrasi. "Setelah terpilih, siapapun harus mempercayai sang nakhoda. Kritik dan masukan harus sesuai dengan Sila ke-4 Pancasila," jelasnya.

KH Chriswanto juga mengajak para ulama dan pemerintah untuk meningkatkan komunikasi guna memastikan proses pembangunan berjalan lancar tanpa hambatan yang disebabkan oleh ketidaksepahaman.

Dengan pernyataan dari kedua tokoh ini, diharapkan seluruh elemen bangsa semakin memahami pentingnya kebebasan beragama dan keberagaman sebagai fondasi dalam menjaga keutuhan dan kemajuan bangsa Indonesia.(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun