MALANG-Sampah merupakan sesuatu permasalahan yang di hadapi di setiap wilayah mulai dari rumah tangga ,lingkup desa,kabupaten sampai dengan negara dan di Dunia manapun.Dan disaat kita bisa mengolah dan memanfaatkan sampah itu,maka tidak akan menjadi suatu masalah ,melainkan akan  memberi manfaat yang tidak kita duga duga dan akan menjadi nilai yang Ekonomis .( dalam bahasa viralnya menjadi cuan )
Keberadaan sampah yang tak tertangani dapat menimbulkan masalah terhadap manusia dan lingkungan. Oleh sebab itu perlu penanganan dan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan terhadap sumber timbunan sampah. Salah satu metode penanganan sampah organik ialah menggunakan proses biokonversi sampah organik menggunakan bantuan maggot atau Black Soldier Fly (BSF). Kehadiran maggot atau BSF dalam sistem pengelolaan sampah sangat berguna karena larva memiliki kemampuan mumpuni dalam mendegradasi limbah organik dan sebagian besar daur hidup dari BSF berperan sebagai decomposer atau pengurai. Proses ini merupakan salah satu alternatif metode pengolahan sampah organik yang menjanjikan karena selain menyelesaikan masalah sampah juga menghasilkan produk bernilai tambah diantaranya pakan ternak, larva kompos,Pupuk Kasgot dan biofuel,secara tidak langsung juga mengangkat perekonomian masyarakat yang mau melakukan nya.
Namun sampai saat ini (2022) belum beroperasi maksimal sesuai dengan harapan karena berbagai hal,diantaranya kurangnya sarana tong sampah.Dari permasalahan yang ada  Pemerintah Desa dan BUMDes  berusaha mencari sebuah solusi untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga pengolahan sampah organik di desa tersebut dapat berjalan maksimal,dan menjadikan desa yang asri,bersih yang terbebas dari timbunan sampah.Tujuan Lain yang di harapkan pemerintah desa yaitu membiasakan warga desa Tambakasri agar sadar akan sampah dan peduli dengan lingkungan yang di awali dari lingkup rumah tangga sudah memilah sampah Organik dan an Organik,sehingga tercipta lingkungan yang cantik,asri dan bersih.
Proses limbah organik yang merendahkan menggunakan bantuan larva BSF adalah salah satu alternatif yang menjanjikan dalam pengelolaan limbah Organik. Larva ini mudah di kembangbiakkan dan mudah ditemukan, sehingga tidak sulit untuk menemukan induk untuk di kembangbiakkan.
Untuk meningkatkan lalat BSF ini, keberhasilannya dalam berlipat ganda ditentukan dari lingkungan pertumbuhan. Ketika proses reproduksi lalat terjadi, lalat akan menyukai media pertumbuhan yang khas dan menyukai aroma khas, lalat ingin hidup dan bereproduksi di media tersebut. Larva BSF /Maggot dapat tumbuh sangat cepat dalam limbah organik. Larva BSF dapat mengkonsumsi dan menurunkan sejumlah bahan organik yang terkandung dalam limbah tersebut hingga 70%.
Siklus hidup larva BSF dimulai dari pengembangan larva BSF yang membentuk pre pupa dan akan keluar untuk mencari bahan makanan yang ada, kemudian mencari tempat kering dan gelap untuk membentuk pupa dan menjadi lalat dewasa. Sistem pengelolaan limbah menggunakan BSF dapat menghilangkan pertumbuhan bakteri berbahaya karena penurunan makanan dengan cepat diatasi. Produk -produk dari sistem ini akan menghasilkan larva BSF yang mengandung protein kotor 50% dan sekitar 25% lemak. Kandungan nutrisi inilah yang akan membuat alternatif pakan ikan,pakan ternak dan menjadi olahan yang berkelanjutan seperti di jadikan pelet ikan dan ternak.( Cak Roni/Roni )
Kantor Sekretariat : Desa Tambakasri kecamatan Tajinan kab.Malang -Jawa Timur.
No.Telepon : 085607362018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H