Mohon tunggu...
Mohammad Iqbal Fardian
Mohammad Iqbal Fardian Mohon Tunggu... -

Pendidikan Terakhir saya Pasca sarjana Universitas Jember, Magister Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Genderuwo pun Menyambut Kurikulum 2013

17 Desember 2012   08:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:29 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tahun baru 2012 akan segera berlalu. Tidak ada yang lebih saya tunggu di tahun 2013 ini yaitu Kurikulum pendidikan tahun 2013. Saat ini Kurikulum 2013 sudah dalam tahap di Uji Publikkan. Kalau saya berharap cemas menunggu kurikulum ini, yaw ajar karena saya adalah seorang pendidik.Dan semua guru di Indonesia ini berbeda-beda responnya berkaitan dengan Uji public Kurikulum 2013 ini.

Melalui media social FB atau tweeter saya bias mengikuti, hiruk pikuk komunitas Omar Bakri menyambut kurikulum terbaru di negeri tercinta ini. Pendapatnya beraneka ragam.Pro dan Kontra adalah pemandangan yang biasa di tengah iklim reformasi dan demokrasi di Negara seperti Indonesia.

Sebegitu istimewanya kurikulum ini tidak hanyakorps Omar Bakri yang menunggunya, tetapi juga grup Genderuwo juga ikut menunggu. Ada yang nggak tahu genderuwo.Ya…. Genderuwo adalahturunan setan yang ber-etnis Jawa. Karena hanya orang Jawa yang menyebut bangsa setan dengan sebutan genderuwo.

Kasak kusuk dari duniaghaib memang konon setiap kali ada dinamika di dalam dunia manusia, baik itu di dunia politik, social, pendidikan bahkan agama tidak luput diperhatikan oleh kawanan bangsa genderuwo. Tradisi kuping – menguping, rasan rasan memang menjadi kehidupan yang kekal dari kelompok ini.

Tapi jangan khawatir, harus ada penyeimbang. Ada siang ada malam. Ada laki-laki ada perempuan begitu seterusnya. Penyeimabangnya ya sudah barang tentu adalah kelompok malaikat.

Pertarungan malaikat dan genderuwodalam dunia nyata memang di takdirkan untuk terus terjadi. Nah…….lantas kelompok manusia ada dimana ? Ada ditengah –tengah. Petensi baik yang diditiupkan kelompok malaikat dan potensi buruk genderuwo menempatkan manusia ada pas ditengah-tengahnya. Tipis sekali batas diantara keduanya.

Lantas ada hubungannya dengan dinamika yang terjadi di dunia pendidikan, berupa rancangan kurikulum 2013 yang sesuai namaya nanti bakal diimplementasikan pada tahun 2013. Ceritanya begini. Apapun yang di lakukan oleh pemerintah ‘ harus ‘ di baca untuk kebaikan rakyatnya. Dalam dunia pendidikan. Kurikulum 2013 harus juga di baca demi perbaikan system pendidikan kita. Jadi substansinya adalah kebaikan.

Kalau nggak percaya coba ikuti satu demi satu bahan uji public kurikulum 2013 tersebut. Simak, pelajaridan bongkar substansinya.Setelah itu kalau ada yang kurang, kritisi dengan argumentasi yang logis dan terdapat rujukan yang referensial yang dapat diterima secara ilmiah.

Sebagai rancangan manusia, kendatipun yang merancang itu orang yang berotak encer tapi dalam rancangan itu ada kelemahannya. Silakan tidak setuju. Tetapi harus ilmiah.

Menurut penulis yaitu : saya, rancangan itu memang masih mengandung kelemahan-kelemahan dalam hal implementasi, tetapi secara umum saya dapat melihat bahwa ini adalah upaya dan kerja keras mereka-mereka yang membuat kurikulum untuk memperbaiki system pendidikan nasional.

Niat dan konten kurikulum 2013 ini saya nilai---untuk kebutuhan saat ini---sudah baik.Substansinya kebaikan, ini hembusandan bisikan malaikat.

Tetapi setiap potensi kebaikan yang itu merupakan fitrah manusia, akan selalu dibarengi ke-irian dari kelompok genderuwo. Potensi-potensi keragu-raguan, negative thingking, menolak, menghancurkan sebaikan adalah bibit potensi jahat yang dibisikkan genderowo di hati manusia.

Kurikulum 2013 yang akan diberlakukan, dan secanggih apapun isinya kalau terlebih dulu cara memandangnya dengan negative thinking, mak hasilnya juga akan menempatkan kurikulum inisampah. Dan sebagus apapun isinya kalau yang melaksakannyatidak bisa, juga akan sia-sia. Apalagi guru dengan sengaja nggak mau tahu isi kurikulumnya kemudian tidak melaksanakannya akan semakin tidak bernilai apa-apa kurikulum ini.

Kalau udah tahu isi dari kurikulum ini berbeda secara signifikan maka disaat itulah ada kewajiban untuk mempelajarinya, mencari benang merahnya, mengimplentasikannya di kelas sesuai dengan substansi yang diinginkanoleh kurikulum tersebut.

Guru dalam hal ini udah ditunggu-tunggu oleh malaikat dan genderuwo sekaligus, bisikan-bisikan kemauan untuk merespon, mempelajari dan meng-implementasikan kurikulum 2013 ini akan senantiasa dipersinggungkan dengan potensi hembusan potensi genderuwo berupa kemalasan, nggak mau membaca, cuek untuk menangkap kebaikan yang dimaksud dalam kurikulum 2013.

Pilihan-pilihan itu akan menentukan siapa yang akan bertepuk tangan menyambut kita. Malaikat atau genderuwo……

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun