Lina merengut kesal,"Tua bangka itu bener-bener nyusahin hidup gue!" Dibanting tasnya di meja kantin.Sisyi tersentak. "Kenapa Lin?!" "Akh!Lo kayak gak tau mami gue aja!Pagi-pagi udah cerewet,pakai ini gak boleh,bergaul sama si itu gak boleh.Maunya apa sih tuh orang?!" Sisyi mengamati sahabatnya yang dibalut pakaian ketat,"Gak boleh gitu...,pasti semua ada alasannya,"Sisyi coba menenangkan. "Tapi jadi orang jangan kuno-kuno gitu napa?!Eh lo ada kuliah gak?Hang out yuk?Boring nih!" "Kuliah gue udah kelar.Tapi sori Lin gue mesti cabut,hari ini ulang tahun ibu."Sisyi beranjak dari kursinya. "Tapi Syi ibu lo kan..." "Ya,gue tau,"potong Sisyi.Dikecupnya pipi Lina sambil berbisik,"Lo beruntung masih punya mami." Lina hanya terdiam melepas pelukan Sisyi sembari memandangi punggung sahabatnya yang mengabur dipelupuk mata dengan seikat kembang. *** Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS.31:14) Selamat Hari Ibu, kami bangga padamu.....^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H