Siapa yang gak tau Facebook,Twitter,Plurk,ato Foursquare?Ndesoo!!Terus siapa lagi yang gak tau Koprol?Kalo anda ngacungin jari berarti anda lebih ndeso lagi.Lha iya tho wong Koprol tuh bukan cuma sekedar bagian dari "ploduk-ploduk endonesa",tapi juga sebagai identitas bangsa khususnya dikalangan anak muda.Tanpa mengecilkan beberapa produk buatan anak bangsa laennya yang mungkin sudah ato blom pernah saya coba sebelumnya terus terang saya menemukan keasyikan tersendiri dengan jejaring ini.Dalam sehari saya bisa dapat 2-5 teman sehari dengan nimbrung komen tanpa harus mengenal mereka sebelumnya.Dan kelebihan ini kayaknya yang jadi motivasi Yahoo! buat mengambil alihnya untuk menguatkan segmen untuk menjangkau paramuda (setdah bahasa radio). Koprol yang dibidani Satya Witoelar dan kawan-kawan di sekitar Juli 2008 dan akhirnya di diakuisisi Yahoo! pada 25 Mei 2010 dikenal sebagai jejaring sosial yang "ringan dan menyenangkan".Ringan karena gak perlu ribet kayak FB yang fiturnya seabrek-abrek dan menyenangkan karena kita bisa "numpang"komen di "proll/lapak"_di FB kita sebut status_tanpa harus melakukan permintaan teman lebih dahulu.Disitu setiap orang boleh komen sesuai isi proll,boleh juga nggak bahkan boleh juga gak nyambung sama sekali.Nah lho?Gimana bisa?Itulah kelebihan Koprol.Meski cuma dibatasi 140 karakter yang namanya komen tuh bisa paaaaannnjang dan laaammma.Bahkan kalo ada yang iseng proll setaun lalu masih bisa dimunculin dengan mengutak-atik tentunya dan berharap si pemilik proll minimal masih hidup dan ngoprol tentunya. Tapi seiring santernya berita PHK 2.000-an karyawan Yahoo! dan berimbas pada gonjang ganjing di Koprol yang namanya user tentu resah dan gelisah menunggu disini.Puluhan komunitas yang berbasis daerah seperti Sukoco,Laksan,Daengkops,Kopijos,Sekkops dan komunitas non basis area seperti Warkopsrusak,Djambaner,ataupun Minor mengalami H2C (harap-harap cemas).Hot tag yang biasanya ada dari sepuluh mulai merosot jadi tujuh,lima,tiga bahkan sampe sebiji.Entah mereka mulai bosan ato mulai ikut-ikutan pesimis dengan kondisi Koprol yang kembang kempis.Yang jelas nasib komunitas ini jadi ikut-ikutan gak pasti.Bingung mencari induk jika Koprol bener-bener wafat.Sebagai contoh dari mulai suramnya kejayaan Koprol adalah gak adanya sesuatu yang greget akhir-akhir ini.Malahan fitur-fitur seperti unread dan stamp yang mulai ngelantur kayak gak ada yang ngontrol,jadi indikasi gak keurusnya jejaring kebanggaan ini.Sepinya traffic user juga kayaknya terasa banget akhir-akhir ini dengan minimnya proll di area-area Indonesia,Surabaya,Jakarta,Bandung,Yogyakarta dan kota-kota besar laennya di place.Temen temen saya pada ngilang satu persatu serta penambahan place oleh user dan kurator menambah ironi. Namun bukannya user sejati kalo cuma berdiam diri,meski gak tau apa yang terjadi kelak dikemudian hari tapi penggunaan hot tag #savekoprol adalah salah satu bukti bahwa para user masih berharap nyawa user tertolong.Banyaknya PP(pics profile) yang di edit dengan tulisan #savekoprol juga diharapkan bisa menyuntik motivasi founders Koprol untuk tetep semangat seperti para Koprollers.Karena saya juga gak pengen ngeliat umur Koprol yang blom genap 4 taun harus tutup usia.Sebab sebelum maen ngoprol saya sempat merasakan maen Fupei yang notabene produk anak negeri tapi sekarang entah gimana nasibnya.Hidup segan mati tak mau ato mati suri.Gak banyak yang diharapkan para users Koprol selain bisa menyambung silaturahmi lewat jejaring sosial yang berasa aroma Indonesianya ini.Minimal mereka berharap Koprol bisa survive,lepas dari Yahoo! dan berdikari (berdiri pake kaki kiri).Bukannya bener-bener koprol (berguling ke depan) lalu terluka.Kata orang Surabaya "Kalah cacak Menang cacak" (kalopun Kalah melalui percobaan Menang juga melalui percobaan).Mari kita KOPROL!! **diiringi lagu,"jangan menyerahhh..jangan menyerahhh" by D'Masiv
