Mohon tunggu...
Tjak Gerehh
Tjak Gerehh Mohon Tunggu... -

biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bukan Balon Bukan Permen

13 Juli 2012   08:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang temen pernah bercerita kalo anaknya pernah nangis sampe kejang-kejang meronta sambil nunjuk-nunjuk ke arah meja konter kasir di minimarket.

"Mamaaa..beliin permeennn!!"teriaknya kenceng.

"Jangan yang itu sayang...itu gak enak,yang laen aja ya?Tuh disono masih banyak..."bujuknya.

"Gak mauuuu!!!Abim maunya yang ituu!!"makin kenceng.

Temenku mulai panik.Karena keabisan akal dia jawab sekenanya,"Abim sayanggg....itu bukan permen tapi balon,"jelasnya setengah berbisik.Dijawab demikian tangis si Abim sepertinya mulai reda dan temenku juga mulai lega karena si anak keliatan gak rewel.Tapi begitu dia akan membayar ke kasir,si Abim kembali berulah,"Mamaaaa....beliin balonnnyyyaaaa!!!!"jeritnya sambil mengacungkan sekotak kondom beraroma buah ke kasir.Seketika raut muka temenku kayak udang rebus,si mbak kasir cengar-cengir dan bapak ibu yang antri di belakang tersipu-sipu entah membayangkan apa.Otomatis temenku malunya maksimal.
Cerita diatas nyata,bukan hanya dialami temenku,tapi juga keponakan seorang temen yang laen dan pernah juga dialami istriku.Entah apa yang ada dibenak menejer frencais minimarket tersebut kok bisa-bisanya naruh yang begituan di garis depan.Dan yang namanya frencais pasti di setiap tempat di Indonesia selalu sama cara penempatan barangnya.Padahal kalo kita lihat disana,di meja konter kasir itu biasanya yang ada semacam alat tulis,korek api,permen coklat,produk promo,koran dan pernak-pernik kecil laen.Lha kok tega-teganya ada berkotak-kotak kondom berbaris manis diantara mereka.Maksudnya apa coba?Sementara yang belanja tentu bukan cuma ibu,bapak,cowok hidung belang ato cewek bispak aja.Disana juga ada anak-anak yang tangannya tentu masih belum terkontrol dengan benar karena otaknya belum begitu cerdas menerjemahkan apa yang dilihatnya.Apa yang seperti itu pernah kepikir oleh menejemen ato nggak itu yang aku herankan.

Seperti halnya dulu pas jaman SD kalo mendengar kondom yang aku tau itu cuma alat KB tanpa pernah tau bentuknya.Baru setelah menjelang SMP aku baru tahu itu pas diapotek.Itupun juga cuma liat bungkusnya yang sederhana dari aluminium foil dengan gambar siluet lambang ayah ibu dengan 2 anak serta lingkaran biru.Iklannya pun dulu cuma di radio tanpa terkesan nyerempet hubungan intim.Bandingkan dengan iklan jaman sekarang.Mulai dengan buah yang berciuman dengan sarung sampe "pengen masukin??".Heleh!Bisa dimaklumi mungkin ini adalah salah satu bentuk strategi penjualan.Menarik di kemasan,menarik di pendisplaian dan memudahkan penjangkauan.Tetapi jika mengabaikan sisi etis dan kepedulian pada anak aku rasa itu juga bukan hal yang tepat.Lagian mendisplai kondom di depan kasir gak serta merta bikin konsumen ngerasa nyaman dengan pemandangan dan transaksinya.Karena kondom itu untuk 'barang tersembunyi dan transaksinya agak tersembunyi'.Bisa dimungkinkan konsumen cowok baek-baek pasti muter-muter dulu kalo tau kasirnya cewek dan lebih memilih membeli diatas jam 10 malem di minimarket 24 jam.

Sebagai orang tua tentu aku berharap seyogyanya minimarket frencais ini kelak bisa meredesain penataan barangnya.Karena selaen keliatan aneh memajang kondom di deretan permen juga aku rasa lebih pantas kalo kondom dikelompokkan dalam displai obat dan kawan-kawannya.Karena meskipun kondom adalah alat bermaen tapi bukan buat maen-maen.So,"Jauhkan dari jangkauan anak-anak".

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun