Mohon tunggu...
cahyo yuwono
cahyo yuwono Mohon Tunggu... -

saya adalah mahasiswa PSIK FK UNDIP kelas A11.1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pakar Telematika Ungkap Keanehan SMS Vote Komodo

7 November 2011   14:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:57 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Pada kesempatan telewicara tersebut saya maupun pihak Kemkominfo (Pak Gatot Dewabroto) telah mempertanyakan kepada pengelola SMS KOMODO bagaimana ratio perhitungan SMS ini dengan vote Internet apakah 1:1, 50:1 atau berapa, hal tersebut tidak dapat secara spesifik diutarakan pihak SMS KOMODO. Namun mereka menyatakan bahwa mereka secara periodik selalu mengirim jumlah pemilih ke N7W. Hal ini perlu pembuktian lebih lanjut metoda apa yang digunakan untuk pelaporan, email, web posting, SMS atau apa? Apabila mengutip pernyataan yang bersangkutan bahwa pengelola SMS KOMODO juga memberikan bagian keuntungan bagi N7W maka pelaporan ini mungkin bagian dari penyetoran jatah untuk N7W tersebut. Untuk itu menurut saya sebaiknya ada transaparansi pelaporan ini adalah agar diketahui jumlah sebenarnya SMS yang masuk karena didalamnya ada dana dari masyarakat.

6. Banyak yang beranggapan tidak ada keuntungan yang diraih pengelola SMS KOMODO Karena hanya Rp1,-/SMS. Namun selaku orang yang telah lama pernah berkecimpung pada bisnis SMS premium saya sangat mengetahui ada banyak keuntungan yang diperoleh Content Provider (CP) dari bisnis serupa ini, beberapa diantaranya:

a. Public database, yakni nomor aktif dari masyarakat yang telah mengirim SMS kepada CP tersebut. Nomor tersebut walau secara tidak terang-terangan dapat dimanfaatkan atau diperjualbelikan oleh oknum CP yang bersangkutan di mana sebenarnya hal itu tidak etis dilakukan tetapi bagi mereka yang mengerti bisnis itu pasti tahu hal itu dapat (bahkan terlalu mudah) dilakukan tanpa terlacak.

Dan nikmat dari penjualan database adalah satu data bisa dijual berkali-kali kepada berbagai pihak sehingga semakin banyak pihak yang mempunyai data nomor pengguna. Kelak nomor yang diperdagangkan oknum CP tersebut bisa digunakan pihak-pihak yang mengirim SPAM kepada para pengguna ponsel.

b. CP mendapat kesempatan melakukan stress test bagi servernya. Hal ini kelak bisa digunakan sebagai suatu promosi dan bukti kehandalan bahwa sistemnya terbukti stabil dengan gempuran jutaan SMS. Sampai tahap ini tidak ada yang salah dengan upaya tersebut namun bila pada akhirnya segala effort, dana dan semangat masyarakat Indonesia menjadi bagian dari SMS yang terkesan memanipulasi data tentu upaya yang hanya untuk melakukan stress-test server SMSnya menurut saya bukanlah suatu yang etis apalagi di bisnis SMS Premium.

Namun begitu SMS KOMODO ini bukanlah sesuatu yang cukup membanggakan bagi CP tersebut karena intensitas trafiknya pada suatu periode tidak sebanyak yang SMS Idol-Idolan. Selain itu dengan server SMS 9818 fungsinya seolah hanya menjawab setiap SMS Yang masuk tanpa proses data retrieval serta tanpa melakukan olah data (menerima apa adanya setiap SMS yang masuk) tentu ini bukanlah suatu yang lain menjadi pegangan / bukti kehandalan.

c. Lalu apa yang sekiranya dimanfaatkan oleh pengelola layanan SMS KOMODO tersebut? Silakan anda analisa sendiri.

Sumber : detiknews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun