Ikan Kutuk ? Kutukan kali yah, kok aneh namanya yah. Â Well, kalo orang jawa pasti sebutan ikan yang satu ini udah pada tahu. Tapi btw, saya selaku penulis yang aslinya orang sunda Tasikmalaya yah tepatnya, hehee promosi wilayah :D Ikan kutuk di daerah asal saya dipanggil ikan bogo.
Masih belum pada tahu ikan kutuk itu apa ? Jadi, ikan kutuk ini atau lebih dikenal Ikan gabus adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar. Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: bocek dari riau, haruan (Banjar, Melau), kocolan (Betawi.), bayong, bogo, licingan (Banyumasan.), kabos (Minahasa.) dan masih banyak nama absurd lainnya. :D
Kenapa namanya ikan kutuk ? Menurut mitos, ternyata usut-punya usut ikan kutuk ini adalah ikan jadi-jadian atau ikan siluman. Banyak masyarakat di jawa yang ketika memancing ikan kutuk mereka melihat ikan kutuk besar. Tapi ketika begitu dipegang ternyata tangan orang yang telah meninggal. sehingga masyarakat desa berkesimpulan bahwa ikan ini adalah ikan jadi-jadian atau ikan kutukan. nah mitos inilah yang terus tersebar di masyarakat khususnya jawa hingga saat ini secara cukup kuat.
Well, itu intro buat ngenalin ikan kutuk. Lanjut ke pembahasan. Ibu-ibu juga pasti udah tahu khasiat ikan kutuk untuk apa, tinggal googlingjuga nemu apa khasiatnya.
Udah nanya mbah google ? Engga usah yah, percumah dong saya nulis.. baca di sini aja udah :D. Oke, langsung aja kita bahas Kenapa ikan gabus menjadi makanan terapi pasien pasca operasi ? Apa kandungan gizinya ? Kenapa juga ikan gabus baik untuk ibu pasca melahirkan sesar ?
Kenapa ikan gabus menjadi makanan terapi pasien pasca operasi ?
Jadi gini, menurut artikel yang saya temui dari jurnal-jurnal menemukan fakta bahwa : Â Malnutrisi merupakan masalah yang banyak terjadi pada pasien yang menjalani perawatan inap di rumah sakit.
Terjadinya malnutrisi pada pasien pembedahan bisa disebabkan oleh proses penyakit yang diderita dan stres metabolik yang dialami selama periode perioperatif. Secara fisiologis, pasien yang menjalani pembedahan membutuhkan metabolik ekspenditur yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizinya yang akan banyak digunakan selama proses pembedahan dan untuk proses pemulihan setelah pembedahan.
Sedangkan, proses pemulihan pasca pembedahan membutuhkan glukosa dan memerlukan sistesis protein. Cara kerjanya, Â lemak (jaringan adiposa) dan simpanan protein (massa otot)dirubah untuk memenuhi kebutuhan glukosa dan sintesis protein. Tapi menyebabkan penurunan berat badan. Secara umum, respon katabolik tubuh terhadap pembedahan meningkatkan kebutuhan energi dan protein, tergantung jenis dan durasi pembedahan.
Untuk ibu yang melahirkan sesar sendiri, durasi pembedahan tidak sampai lebih dari 1 jam. Akan tetapi dari waktu yang sebentar itu, darah yang keluar cukup banyak. Sampai kasus yang lebih parah harus membutuhkan transfusi darah.
Bisa saya simpulkan, operasi caesar yang merupakan operasi besar. Membutuhkan intake energi dan protein yang sangat diperlukan untuk menekan kehilangan protein dan lemak yang banyak.