Pertanyaan tersebut biasanya muncul di benak masyarakat awam waktu membaca berita yang akhir-akhir ini cukup ramai tentang pelarangan ekspor bauksit. Saya akan sedikit mengulas definisi dan klasifikasi dari bauksit tersebut.
Bauksit adalah bijih utama penghasil alumunium, bauksit bukan mineral tetapi merupakan batuan yang terdiri kumpulan mineral aluminum hidroksida seperti gibbsit, boehmit atau diaspor dan mineral tambahan seperti geothit, hematit, kaolinit, dan anatase atau rutil. Selama ini banyak pernyataan yang salah kaprah mengenai bauksit ini , baik itu melalui forum diskusi maupun berita-berita di media yang sering menggunakan istilah mineral bauksit, padahal sebenarnya bauksit adalah kumpulan mineral seperti tersebut di awal.
Sejarah bauksit pertama kali ditemukan oleh geologist Pierre Berthier pada tahun 1821, Les Baux di bagian selatan Perancis, untuk batuan di paleokarst yang kaya akan aluminum hidroksida. Sedangkan di Indonesia pertama kali ditemukan pada tahun 1924 di Kijang, Pulau Bintan.
Keterdapatan bauksit di alam dapat dibagi menjadi dua tipe (Retallack,2010) yaitu :
1.Bauksit laterit : produk sekunder dalam bentuk endapan dari batuan asal (batuan beku) yang kaya akan mineral feldspar (granodiorit, diorite, gabbro, andesit dan granit) yang  mengalami  laterisasi, pelapukan dan pengayaan sekunder menjadi Lateritic-Bauxite . Pada tipe ini mineralGibbsite atau Hydrargillite (Al2O3. 3H2O) seringkali ditemukan.
2.Bauksit karst : produk pelarutan dari batugamping yang kaya akan mineral aluminium silikat membentuk endapan Carbonate-Bauxite. Impurities ditemukan dalam bentuk Halloysite, Kaolinite, Nontronite, dan Oksida Besi, kadang-kadang Octahedrite. (Retallack, 2010). Mineral Boehmite atau Diaspore (Al2O3. H2O) seringkali ditemukan pada tipe ini.
Distribusi dan cadangan bauksit di dunia (termasuk Indonesia) di dominasi oleh tipe bauksit laterit (sekitar 90%) dan sebagian kecil tipe bauksit karst. (Meyer 2004 ). Klasifikasi bauksit di atas sudah bisa menjelaskan bahwa tipe bauksit di Indonesia yang berasal dari hasil laterisasi batuan asal yang kaya akan mineral feldspar, tergolong dalam batuan sekunder dan bukan batuan primer. Hal ini merupakan keuntungan buat Indonesia karena deposit bauksit laterit (sekunder)di dominasi oleh mineral Gibbsite atau Hydrargilite (Al2O3. 3H2O ) yang merupakan tipe bauksit yang disukai oleh Proses Bayer dalam proses pemurnian menjadi Alumina.
Diagram dan tabel distribusi bauksit di dunia adalah sebagai berikut :
Deposit bauksit di Indonesia tersebar utamanya berada di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kepulauan Riau, Bangka dan Belitung, sebagian kecil ditemukan di Sulawesi Tenggara, Pulau Sumba dan Halmahera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H