Mohon tunggu...
Cahyo Edhi
Cahyo Edhi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Jawa FKIP UNS

NGOPI KUYY (NGOLAH PIKIR)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Terima Kasih atas Kasih Sayang dan Cinta

25 Oktober 2023   16:55 Diperbarui: 25 Oktober 2023   17:09 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

TERIMAKASIH ATAS KASIH SAYANG DAN CINTA

Jika berbicara tentang kasih sayang dan cinta, pasti tidak bisa dipisahkan dari dua insan yang hebat dan kuat yaitu orang tua. Orang tua dua insan yang sangat berjasa dalam hidup seorang anak, jika jasa mereka dapat di ibaratkan atau dapat digambarkan, jasa mereka seperti pasir disepanjang pesisir pantai yang tidak terhitung berapa jumlahnya. Dari sekian banyak manusia, mungkin hanya orang tuaku lah yang bisa menerima dan memaklumi segala kelebihan dan kekuranganku. Dua manusia yang terdiri dari seorang lelaki kuat dan seorang Wanita hebat, ayah dan ibu itulah panggilannya. Ayah sosok lelaki kuat yang tidak mengenal lelah, langkahnya dalam mencari pundi -- pundi penghidupan tidak mengenal siang atau malam, panas atau dingin, seorang lelaki yang mengajarkan anak laki -- lakinya tentang satu hal yaitu pantang menyerah. Seperti yang sering di utarakan oleh kebanyakan orang, adanya lelaki kuat tidak lepas dari adanya dukungan dari seorang Wanita hebat. Siapa lagi jika bukan seorang ibu, Wanita yang menjadi cinta pertama bagi anaknya, serta menjadi guru pertama bagi anaknya. Perannya sungguh luar biasa, beliau mengajarkan kepada anak -- anaknya tentang kasih sayang dan cinta terhadap sesama, meluangkan waktu untuk merawat, menjaga, dan mendidik. Tak heran jika dalam agama islam sampai ada istilah bahwa surga ada pada telapak kaki ibu dan derajat ibu lebih tinggi dari ayah, karena dengan segala pengorbanannya ia bahkan rela bertaruh nyawa hanya demi melihat anak yang ia kandung selama 9 bulan dan ia cintai setulus hati terlahir ke dunia. Tak terbayang bagaimana senyuman bercampur dengan tangis haru, bagaimana hadirnya kebahagiaan setelah melewati masa -- masa menegangkan.

Apakah bisa kita membalas semua jasa kedua orang tua? Jangankan membalasnya kita saja sering membuat mereka kecewa dan menangis. Sudahkah kita meminta maaf kepada kedua orang tua? Mungkin maaf saja tidak cukup untuk menebus semua kesalahan kita, yang telah membuat kedua orang tua sedih dan kecewa. Untuk kedua orang tuaku yang hebat, kuat dan sabar, yang telah mendidik anakmu dari kecil hingga sebesar dan sedewasa ini maaf jika anakmu belum bisa memberikan sesuatu yang berharga, belum bisa membuatmu tersenyum bangga atas pencapaianku, maaf atas segala kesalahan yang telah kuperbuat yang menghadirkan rasa kecewa untukmu. Tidak mungkinkata maaf bisa menebus semua kesalahanku, namun anakmu ini akan terus berusaha untuk menghadirkan Bahagia dan bangga untukmu.

Serta terimakasih atas segala pengorbanan yang telah engkau berikan, terimakasih telah menjadi orang tua yang tidak mengenal Lelah, terimakasih atas segala cinta dan kasih saying yang telah engkau berikan, terimakasih untuk setiap doa yang tidak pernah berhenti kau panjatkan untuk anakmu, terimakasih untuk segalanya dalam hal apapun. Terimakasih saja pastinya tidak cukup untukmembalas semua jasa -- jasamu, namun sebagaimana mestinya akan ku upayakan untuk kebahagiaanmu.

MAAF ATAS SEGALA KESALAHAN DAN TERIMAKASIH UNTUK SEGALANYA YANG TELAH KALIAN BERIKAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun