Lontaran selalu digemparkan,
berkoar seakan rakyat hening tak melawan,
lantang menyuarakan pertahanan,
tapi malah jadi ancaman.
*
Aturan secara sadar menakutkan,
undang-undang cacat telah disahkan,
pasal-pasal karet tak di sunting ulang,
rakyat dipaksa menerima tanpa membangkang.
"Durhaka apakah kami warga negaramu ini?"
Tumpukan kertas berserakan,
berbagai tulisan penuh hukuman,
bagi pelanggar kejahatan maupun bukan,
Lalu, undang-undang apa yang sedang kalian rencanakan?
"Tuan Jaksa! Jawab!"
Tuan Jaksa,
tanyakan pada ibunda di mana saja,
siapa rela kehilangan buah hatinya,
walaupun itu di tangan penguasa?
*
Tuan Jaksa,
kenapa kau rampas hak rakyat dengan leluasa?
Kau jatuhi aku dengan hukuman penjara,
dan satu sampai tiga kali kokangan senjata.
*
Tuan Jaksa,
kami hanya ingin bersuara,
di mana keadilan yang sesungguhnya?
Kau bilang ini negara hukum,
tetapi kritik sedikit saja aku kau setrum.
Karanganyar, 07 Juni 2020
-RuangSinggah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H