Siapa yang tidak tau 'Nurani'. seorang fans Iqbal cjr yang sangat menggilai iqbal itu akhir-akhir ini menjadi terkenal karena tingkah lakunya yang membuat video dan mengaku sudah menjadi istri iqbal. Gadis yang muncul di dunia maya dengan tingkah kocaknya ini sekarang banyak sekali penggemarnya. dengan sekejap saja follower di instagramnya naik dratis karena banyak sekali netizen yang penasaran dengan tingkah kocak remaja asal Palu, Sulawesi Selatan ini. karena kekocakannya sekarang dia menjadi artis dadakan.
Sedangkan di sisi lain terdapat seseorang anak yang masih belia yang bernama Hasna shofwatul azizah (13 tahun). Dia berhasil menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional, dia berhasil meraih peringkat ke 3 untuk kategori tilawah Al-qur'an yang di selenggarakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Gadis yang berwajah cantik ini mampu menghafal 11 juz al quran. Gadis cantik ini belum banyak diliput oleh media. Cukup disayangkan memang karena notabenenya yang berprestasi kalah dengan yang membuat sensasi.
Fenomena ini bisa terjadi karena seperti yang kita ketahui dalam teori hierarki kebutuhan Maslow, salah satu kebutuhan manusia yaitu bentuk aktualisasi diri dimana seseorang ingin dilihat dan diakui oleh orang lain. Dalam hal ini, sebuah sensasi bisa membuat seseorang menjadi dikenal banyak orang, mempunyai banyak penggemar dan bisa juga mendapatkan penghasilan dari sensasinya tersebut. Selain itu ada beberapa progam televisi yang malah mengundang mereka yang mempunyai sensasi dibanding mereka yang mempunyai prestasi.
Harusnya sebagai masyarakat yang mendukung prestasi anak bangsanya, cobalah untuk memboomingkan suatu hal yang berupa prestasi dibandingkan suatu hal yang berupa sensasi.
berkenaan dengan permasalahanya tersebut, perlu adanya pengakuan serta apresiasi dari pemerintah kepada anak-anak bangsa yang menorehkan prestasi gemilangnya untuk negara. Tindakan tersebut dapat berupah tindakan pemberian penghargaan dan publikasihkan akan prestasi yang di dapatkanya hal itu bertujuan untuk memberikan contoh bagi generasi penerus bangsa yang baik.
Di sisi lain adanya segala bentuk sensasi yang beredar di kalanga masyarakat yang sudah mendarah daging, perlu adanya tindakan preventif dan filtrasi dari kalangan masyarakat itu sendiri agar tidak timbul tindakan yang tidak diinginkan yang dicontohkan oleh generasi penerus.
M. Aldi Cahyo (Mahasiswa Prodi (S1) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
