Suasana pagi yang segar memeluk setiap langkahku saat berjalan di pinggir sawah yang menghijau. Cahaya matahari perlahan menembus rerimbunan daun padi, menciptakan bayangan yang menari-nari di tanah. Udara dipenuhi aroma tanah basah dan hijau segar.
Langkahku melambat, aku menemukan sebuah batu besar yang menjadi tempat duduk sempurna. Sambil duduk, aku memperhatikan burung-burung kecil yang berseliweran di langit biru. Suara gemericik air dari saluran irigasi menyatu dengan nyanyian burung, membentuk simfoni alam yang menenangkan.
Sawah yang luas membentang hingga mata memandang, dengan bergelombangnya tanaman padi yang bergoyang-goyang mengikuti angin. Sejauh mata memandang, pemandangan alam yang alami dan tenang menyatu dalam harmoni yang begitu indah.
Aku merasakan lembutnya angin yang menyapu wajahku, memberikan kesegaran dan kedamaian. Di kejauhan, petani dengan tenangnya bekerja di sawah, menunjukkan keterhubungan manusia dengan alam dalam kegiatan sehari-hari.
Saat matahari semakin tinggi di langit, warna emasnya memancar dan membuat sawah bersinar. Aku berjalan menyusuri tepian sawah, menikmati sentuhan lembut tanah di bawah kaki. Setiap langkahku terasa seperti menyatu dengan irama alam, menciptakan ketenangan di hati.
Saat senja tiba, langit dipenuhi warna-warni indah yang memantulkan keindahan ciptaan Tuhan. Aku duduk kembali di batu besar, menikmati perubahan warna langit dari biru langit cerah menjadi oranye keemasan yang lembut.
Meninggalkan pinggir sawah dengan hati yang penuh kedamaian, aku merasa bersyukur telah bisa menyatu dengan alam dan merasakan keindahan sederhana namun memukau di setiap langkah perjalanan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H