Mohon tunggu...
Cahyawardhani
Cahyawardhani Mohon Tunggu... Analyst di Sektor Energi -

a wanderer. Disclaimer: views expressed in this platform are of my own, and do not necessarily reflect the views of my employer, Shell, or any organization that I am affiliated with. I do not speak on behalf of my employer or any other organization.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

3 Cara Mengurangi Tagihan Listrik Rumah Anda

30 Agustus 2017   22:52 Diperbarui: 4 September 2017   05:25 7268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kamar dengan pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik. Sumber: freshome.com

Beberapa hari terakhir kita sudah membahas tentang pentingnya konservasi listrik dan juga implementasinya melalui sistem green building atau bangunan hijau. Memang sistem bangunan-bangunan hijau sangat diperlukan untuk secara otomatis mengurangi penggunaan listrik yang berlebih. 

Bagi perusahaan-perusahaan atau industri besar tersebut, tanpa sadar, dengan investasi awal yang mungkin sedikit lebih banyak, mereka sudah berkontribusi secara positif terhadap pengembangan energi berkelanjutan -- dan sebagai bonus, dalam jangka panjang mereka dapat mengurangi biaya tagihan listrik mereka. Lantas bagaimana dengan kita sehari-hari? Bagaimana kita dapat menerapkan konsep efisiensi dan konservasi energi di rumah sekarang?

Kita sering mendengar ada banyak cara-cara mudah untuk memaksimalkan penggunaan listrik di rumah seperti mengganti bohlam lampu pijar dengan bohlam LED yang lebih efisien, atau menggunakan alat-alat rumah tangga seperti kulkas, mesin cuci, dan televisi yang menggunakan lebih sedikit listrik. Nah, hari ini kita akan membahas tiga cara unik untuk mengurangi pemborosan listrik yang lebih jarang dibahas orang namun memiliki dampak yang cukup besar terhadap pemakaian listrik rumah tangga!

Jangan lupa ya, dengan mengikuti cara-cara dibawah ini, bukan hanya kita telah membantu mengonservasi energi, namun kita juga dapat mengurangi tagihan listrik rumah kita, lho!

Mematikan alat-alat elektronik sepenuhnya.
Sering kali kita mematikan televisi, komputer, pendingin ruangan, dan alat-alat elektronik hanya sampai mode stand-by. Kadang kita berpikir untuk membiarkannya dalam mode stand-byagar jika kita kembali lagi ke rumah setelah aktivitas di luar, mudah bagi kita untuk langsung menikmati program favorit di televisi atau langsung mendinginkan kamar. Untuk televisi, biasanya mode ini memiliki indicator lampu LED merah di bagian power; untuk komputer, biasanya ada beberapa lampu LED yang masih menyala, menandakan komputer belum 100% dalam keadaan mati.

Memang jarang kita perhatikan, tapi tahukah anda bahwa mode ini memakan energi listrik dengan jumlah yang cukup besar? Dalam keadaan stand-by, alat-alat elektronik ini hanya diam mengonsumsi energi menunggu perintah dari remote control kita tapi tetap menggunakan daya untuk menangkap dan "menunggu" sinyal dari kita. Ternyata, mode ini masih memakan sekitar 10% dari konsumsi listrik saat dalam kondisi menyala! Bayangkan bila televisi kita dirumah yang memakan konsumsi sekitar 500W ternyata masih memakan 50W saat tidak digunakan.

Ada banyak cara untuk mengurangi penggunaan alat-alat kita agar tidak mengonsumsi stand-by power, dan cara yang paling mudah tentunya adalah mematikan alat-alat tersebut sepenuhnya, langsung dari sumber listriknya. Secara praktis, kita tidak perlu mencabut kabel satu per satu, karena sekarang ini sudah banyak teknologi sederhana yang dapat mematikan alat-alat elektronik langsung dari sumbernya, misalnya saklar dengan tombol on/off untuk colokan atau kabel roll, dan steker listrik. Dengan hanya menekan satu tombol tersebut, kita bisa mematikan alat-alat elektronik tanpa harus mencabut dan memasang colokan listrik dari alat-alat elektronik kita saat kita ingin menggunakannya lagi.

Tidak terlalu susah bukan? Hanya satu langkah tambahan dari kebiasaan kita sehari-hari yang membiarkan alat elektronik tersebut dalam keadaan stand-by. Walau awalnya mungkin terasa berat dan banyak terlupa, lambat laun kita akan terbiasa. Kuncinya hanya satu, yaitu: mulailah! Kebiasaaan ini harus kita galang dalam rumah tangga kita agar dapat mengurangi pembuangan energi yang sia-sia dari stand-by power.

Menggunakan solar water heater & mengurangi debit shower head.

Beberapa dari kita terbiasa dengan mandi menggunakan air hangat. Kadang untuk mengatasi kemacetan kita harus bangun amat pagi dan terasa dingin jika mandi di pagi hari, dan akhirnya memilih untuk memasang pemanas air agar dapat menggunakan air hangat di pagi hari. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan listrik untuk memanaskan air cukup besar! Menurut Department of Energy USA, pemanas air merupakan pemakai listrik terbesar kedua dalam tagihan bulanan kita.

Banyak jenis pemanas air yang sekarang banyak dijual -- mungkin yang paling banyak digunakan ialah tipe storage di mana air panas disimpan di dalam sebuah tank dan tankless atau tankless coil yang tidak menggunakan tank namun langsung memanaskan air saat keran dinyalakan menggunakan listrik. Tapi tahukah anda bahwa pemanas air tipe storage tidak efisien karena terdapat stand-by heat loss? Air yang sudah dipanaskan karena tidak terpakai otomatis akan terbuang panasnya dan perlu dihangatkan kembali, dan ia pun menggunakan daya ketika tidak digunakan. Begitupun dengan tanklessatau tankless coil. Karena tipe ini memiliki batasan yaitu hanya dapat memanaskan air sekitar 6-15 liter per menit, agar terus panas diperlukan beberapa pemanas agar air hangat selalu tersedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun