Mohon tunggu...
Cahya Tunshorin
Cahya Tunshorin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

- S1 Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - S2 Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jogja Malam Masih Macet

25 Oktober 2013   12:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:03 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemacetan dapat dilihat di sepanjang jalan kota Yogyakarta. Bahkan, saat malampun kemacetan masih terlihat di jalanan kota Yogyakarta. Jalanan kota sesak oleh deretan mobil pribadi, mobil dinas, sepeda motor, hingga sepeda onthel. Bukan hanya jalan raya yang terinfeksi virus kemacetan ini, jalan-jalan kecil, atau jalan-jalan gang rumah kos-kosan pun terkena macet mulai dari pagi hari hingga malam hari.

Malam hari merupakan waktu untuk beristirahat, belajar, atau berkumpul bersama keluarga dirumah. Namun, ternyata intensitas kemacetan pada malam hari hampir sama dengan intensitas kemacetan pada siang harinya. Contohnya adalah jalan solo. Banyaknya lampu merahpun juga membuat kemacetan semakin terlihat jelas.

Kemacetan pun merata terjadi baik di jalan raya maupun jalan alternatif. Pada malam haripun pengendara motor masih memenuhi kemacetan kota yogyakarta. Para remaja yang mengendarai motor memilih untuk keluar pada malam hari karena suasana yang dirasa enak (tidak panas) dan pemandangan yang lebih menarik dengan nyalahnya lampu-lampu dipinggir jalan. Namun, pemilihan waktu tersebut, membuat Jogja malam masih dirundung kemacetan.

Yang lebih menarik adalah jalan-jalan kecil seperti gang rumah-rumah kos juga terkena macet. Seperti Jln. Timoho dan Jln. Sapen. Jalan-jalan alternatif seperti itu menjadi sasaran empuk para pengendara motor yang menginginkan terbebas dari kemacetan jalan raya. Namun, pemikiran tersebut serempak dipikirkan oleh para pengendara motor sehingga mereka berduyun-duyun menggunakan jalan alternativ tersebut untuk menghindari lampu merah dan kemacetan jalan raya. Namun akibatnya adalah timbulnya kemacetan baru di jalan-jalan alternatif tersebut.

Suasana malam kota Yogyakarta yang macet ini juga merupakan akibat dari tidak adanya razia dimalam hari. Karena, ketika saya melakukan interview dengan salah seorang mahasiswa Yogyakarta, dia menjawab lebih suka keluar untuk keliling menikmati keindahan kota pada malam hari karena tidak ada razia, dan suasana yang menarik.

Selain itu, acara-acara menarik seperti panggung musikpun lebh sering diadakan pada malam hari, sehingga semua acara yang menyenangkan seperti disajikan hanya pada malam hari. Ini juga merupakan faktor banyaknya motor memenuhi jalanan kota Yogyakarta. Kenapa pada malam hari ?? ketika saya bertanya pada salah satu panitia dari salah satu acara musik Yogyakarta pada malam hari, dia menjawab bahwa acara-acara yang menyenangkan itu disajikan untuk merefresh pikiran yang penat akibat kegiatan di sing hari.

Namun, lagi-lagi jika menilik ke arah jalanan, para pengenadra motor malam hari yang notabennya remaja itu memenuhi jalanan kota hingga menimbulkan kemacetan. Perjalanan yang harusnya bisa ditempuh selama 10 menit, kini ditempuh dalam 30 menit. Parahnya lagi kemacetan ini bisa terjadi hingga jam 10 malam.

Selain sepeda motor, mobil juga merupakan salah satu alat transportasi yang juga turut serta dalam meramaikan kemacetan malam kota Yogyakarta. Mobil yang kebanyakan dapat dilihat hanya berisi dua atau bahkan satu orang tersebut jeas memakan tempat di jalan raya. Dapat dilihat di antrian lampu merah sepanjang jalan. Mobil berjejer panjang ke belakang dan membuat antrian yang panjang. Sepeda motor yang tak mau kalahpun dengan gesit mencoba melewati jalan-jalan kecil sisi mobil untuk bisa sampai pada barisan depan. Yang seperti inilah yang membuat kemacetan semakin terlihat rusuh.

Yang lebih parah, tidak semua pengendara tersebut mempunyai tujuan yang jelas. Saya bertanya pada salah satu pengendara motor malam hari di Yogakarta tentang tujuannya. Dia menjawab dengan entengnya "saya hanya ingin muter-muter mbak" jawaban tersebut diikuti dengan tertawa. Ini juga merupakan faktor meningkatnya jumlah kendaraan yang berkeliaran dan menambah macet malam hari di kota Yogyakarta.

Jika anda tidak ada acara atau tidak ada tujuan pergi tapi bosan berada dirumahh, anda bisa mulai berkarya dengan menulis, membaca, memasak, atau membuat karya lainnya tanpa harus berkeliaraan tanpa arah dijalanan dan menambah kemacetan. ^^

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun