Pada dasarnya setiap manusia berbeda satu sama lain, bahkan untuk anak kembar identik sekalipun. Perilaku, sifat, watak dan cara berfikir mereka berbeda.
Dalam berinteraksi sosial kita akan menemukan berbagai macam perilaku dari seseorang dan biasanya dapat ditemukan seperti di lingkungan rumah, tempat bermain, sekolah, dan tempat kerja.
Bagi orang-orang yang sudah bekerja, maka mereka akan sering berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan kerja mereka. Di lingkungan kerja sendiri sangatlah penting untuk  bersikap saling menghormati dan menghargai perilaku dari kolega maupun dari atasan kita, agar tercipta suasana bekerja yang nyaman dan tentram.
Selama perilaku tersebut bukanlah tindakan yang menyimpang atau yang menyalahi aturan maka kita membutuhkan dan dianjurkan untuk menerapkan sikap toleransi. Karena dengan keseharian yang kita habiskan di tempat kerja atau di kantor, maka jika suasana bekerja tidak nyaman dan menganggu, fokus kita akan terpecahkan dan hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas kerja dan mental kita.
Toleransi bisa kita terapkan kepada siapapun terhadap orang yang kita temui, tidak hanya kepada orang-orang terdekat kita.
Agar hubungan terjalin dengan baik dan langgeng, maka dibutuhkan pemahaman yang lebih terhadap perilaku seseorang maupun perilaku kelompok.
Dari mana perilaku individu terbentuk?
Sebelum membahas lebih jauh, apakah kalian sudah paham apa yang dimaksud dengan perilaku? Dalam kesimpulan yang dibuat oleh beberapa penulis buku berjudul Perilaku Organisasi dari sekumpulan pendapat para ahli, yang dimaksud dengan perilaku adalah sebuah pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang yang tampak maupun tidak yang dipengaruhi oleh lingkungan dimana seseorang tersebut berada.
Maka dari itu bisa kita ketahui bahwa perilaku setiap individu itu tidak murni berasal dari diri sendiri tetapi juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga dan masyarakat. Semakin baik kualitas lingkungan seseorang maka semakin baik pula perilaku seseorang.
Dari sini dapat kita pahami, seperti yang dikatakan oleh salah satu ahli, Natoatmodjo dalam bukunya Ilmu Perilaku Kesehatan (2010) bahwa, perilaku disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, faktor internal, yaitu semua faktor yang berasal dari dalam diri kita seperti motivasi, kebiasaan maupun minat. Kedua, faktor eksternal, yaitu faktor yang berasa dari luar individu seperti sosial, budaya.