Mohon tunggu...
cahyati muchson
cahyati muchson Mohon Tunggu... Guru - Cahyati penah kuliah di IKIP Malang, dan mengajar di SMKN 1 Kebonsari

Cahyati, teacher, mother, pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai Hari Guru Nasional

25 November 2022   15:32 Diperbarui: 25 November 2022   21:46 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 25 November merupakan hari istimewa bagi para guru. Sebagian besar masyarakat merayakan sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk apresiasi atas jasa para guru untuk pendidikan Indonesia juga memaknai momen ini untuk menyampaikan rasa terima kasih atas perjuangan Bapak dan Ibu guru dalam mengajar dan membimbing siswa. Guru yang nota bene dijuluki sebagai insan cendekia telah membagikan ilmunya. Kehadirannya juga memberikan pengaruh besar dalam mewarnai kehidupan para muridnya.

Dalam  merayakan HGN  setiap sekolah mempunyai beragam tradisi. Sebagian sekolah  ada yang melakukan berbagai perlombaan, tari-tarian, membuat nasi tumpeng, upacara dengan mengenakan baju daerah dan masih banyak kegiatan euphoria lainnya. Para murid  memperlakukan guru secara istimewa, seperti mereka  melakukan secara istimewa kepada orang-orang terdekatnya.  Mulai pemberian ucapan selamat, pemberian bucket bunga, kue tart  sampai pada  kejutan indah dari muridnya. Ini wajar dipersembahkan murid kepada gurunya. Karena  guru sudah melakukan pekerjaan secara mulia berbagi ilmu dengan ikhlas. Ihklas dalam membimbing, mensupport dan memberikan hal-hal positif lainnya.

siswa-dan-ks-6380d26bff9c8a4ad42d9462.jpeg
siswa-dan-ks-6380d26bff9c8a4ad42d9462.jpeg
Dilatar belakangi pemberlakuan istimewa dari murid terhadap para guru, maka guru harus gayung bersambut. Guru tidak hanya menerima perlakuan istimewa dan penghormatan saja  tapi juga harus berefleksi diri terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga pendidik. Guru harus meningkatkan pelayanan prima (service excellence) dalam melakukan tugasnya. Adapun upaya meningkatkan pelayanan primanya, guru harus mampu mengajar sejalan dengan perkembangan zaman yakni era digital. Tentunya harus diimbangi dengan pembelajaran perilaku berbudi luhur dan akhlakul karimah.

Sejalan dengan tuntutan era digital, konsep transformasi Merdeka Mengajar telah  disampaikan Mendikbudristek  Nadiem Anwar Makarim, pada sambutan dalam peringatan HGN tahun 2022.  Konsep ini diyakini mampu menjadi solusi untuk reformasi sistem pendidikan Indonesia. Tidak heran jika saat ini digalakkan peranan Guru Penggerak dalam membantu percepatan transformasi sistem pendidikan di negeri tercinta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun