Mengenalkan lagu anak ditengah langkanya penyanyi cilik bukan perkara mudah. Terlebih  ekspansi seni komersial yang melekat pada industri lagu-lagu orang dewasa yang kini dinilai lebih menjanjikan dan memiliki permintaan yang tinggi. Kondisi ini  cenderung mengikis  lagu anak-anak  di pasaran. Dengan semakin pudarnya acara-acara musik anak di televisi Indonesia, dan semakin jarangnya kehadiran musisi pencipta lagu anak di kancah industri musik sejak  dua dasawarsa terakhir menjadi satu fenomena yang perlu dipertanyakan.
Â
Di tengah krisisnya lagu anak Indonesia, kehadiran Farel Prayoga sudah selayaknya menjadi sebuah peluang emas bagi musisi pencipta lagu anak  untuk  membangkitkan  kembali lagu anak-anak yang kehilangan popularitasnya. Aksi Farel yang eksotis membuat se-isi Istana Merdeka bergoyang saat perayaan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia. Dengan menyanyikan lagu "Ojo dibandingke" di  depan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amiin serta jajaran pejabat papan atas RI,  memberikan daya tarik  yang luar biasa untuk menumbuhkan brand image di benak masyarakat dari berbagai kalangan.
Â
Sosok Farel penyanyi cilik asal Banyuwangi yang sering ikut ngamen ayahnya sejak dia berusia 7 tahun,  Kini di usia 12 tahun  menjadi perbincangan publik. Selain sukses manggung di depan Presiden, Farel juga mendapat kesempatan digandeng oleh Kemenkumham RI sebagai Duta Kekayaan Intelektual Pelajar Bidang Seni dan Budaya Tahun 2022. Menkumham Yasonna Laoly menerbitkan surat pencatatan ciptaan seni pertunjukan dengan nomor EC00202254496 kepada Farel dengan judul ciptaan: 'Penampilan sebagai Penyanyi Cilik pada Acara Upacara Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke-77 di Istana Negara'. untuk perlindungan seni pertunjukan.
Sukses mendadak ini akan tidak ada artinya jika Farel hanya diposisikan sebagai komoditas yang dipasarkan di lingkup musik dewasa yang persaingannya sangat ketat. Akan lebih bijak jika Farel diberi ruang karier baru di industri musik yang sesuai dengan umurnya. Jangan sampai perjalanan show Farel dari panggung ke panggung  membersamai wanita cantik dewasa dengan goyangan dan kecentilannya akan berujung hilangnya jati diri sebagai anak. Hal itu berbahaya pada mental yang mengarah pada dewasa sebelum waktunya.Â
Para praktisi di blantika musik seharusnya memanfaatkan kesuksesan Farel untuk menyelamatkan krisis lagu anak sebelum nama Farel Prayoga hilang di pasaran.  Bagaimanapun juga, semua yang ada di dunia ini selalu mengalami perputaran. Tidak selamanya posisi top seseorang dan hasil karyanya akan nge-hit, ada masanya berubah hingga tidak ada lagi di pasaran. Di dunia bisnis lebih dikenal dengan istilah Produk Life Cycle ( siklus hidup produk). Suatu ketika pergeseran tren akan terjadi pada lagu  "Ojo dibandingke" tergantikan dengan produksi lagu baru yang memiliki nilai jual tinggi di masyarakat.
Kita perlu mendorong pemasaran karya lagu anak-anak agar dapat diakses oleh publik. Karena lagu bisa menjadi media kegiatan pembelajaran anak. Mereka bermain dan belajar dengan lagu. Fungsi pembelajaran melalui emosi, bahasa, nada dan gerak dapat mengungkapkan perasaan senang, sedih, lucu yang menggemaskan.
Â
Â