TRAGEDI LIMA BELAS MEI
Lebaran  sudah terhitung tiga belas hari, namun  lalu lintas di jalan raya masih padat. Tak hanya kepadatan lalu lintas, tingginya animo masyarakat untuk memanfaatkan perayaan lebaran masih terasa. Â
Lebaran 2022 ini juga membuat catatan baru tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Seperti hal nya yang kami alami pada minggu (15/5/2022) tepatnya jam 09.30 WIB di daerah Guyangan, Nganjuk, Jawa timur.
Seperti biasa, setiap lebaran kami selalu bersilaturohim ke Kediri tanah kelahiran Suami. Tahun ini keluarga kami kesana terjadwal di akhir dua pekan lebaran. Karena kedua mertuku sudah tiada, justru adik adik iparku untuk tahun ini berkumpul di rumahku karena suamiku anak sulung dari enam bersaudara.
Sesuai dengan waktu yang sudah kami jadwalkan, kami  bersilaturohim ke bulik dan budhe di Kediri di akhir pekan minggu kedua Namun nahas nya ditengah perjalanan menuju kediri tepatnya di daerah Guyangan Nganjuk Jawa Timur. Mobil yang kutumpangi bersama suami tertabrak mobil dari belakang.Â
Tidak menyangka sama sekali ada mobil di belakang yang menabrak mobil kami, tiba-tiba saja seperti terasa ada yang aneh, ternyata ada 2 mobil bertabrakan secara beruntun di belakang mobil kami, saya merasa seperti ada rasa dorongan keras dari belakang dengan suara duuug, dan suara rem mendadak. Saya terpental, untungnya saya memakai sabuk pengaman.Â
Kalau tidak bisa dipastikan kepala saya terbentur ke bak depan. Suamiku juga terpental sampai sampai HP di saku hem nya terlontar jatuh  dan kaca screennya sedikit pecah. Serasa di bawah sadar kami kaget, campur panik dan jantung berdetak keras. Akhirnya kami turun dari mobil melihat apa yang terjadi.Â
Pengemudi di depan saya juga turun marah marah dengan suami saya dikira mobil suami saya yang menabraknya, namun setelah tahu terdapat tiga mobil di belakang nya  ringsek, marahnya dialihkan perhatiannya ke kondisi 3 mobil yang sudah pada ringsek tersebut. Penyebab utama kecelakaan ini adalah mobil paling belakang.Â
Usut demi usut ternyata pengemudi mobil tersebut  akan mengantar putranya ke pondok di desa Mojosari Nganjuk. Karena acara sudah dimulai menyebabkan dia tergesa gesa. Dia tidak memperhatikan deretan  mobil yang sedang berhenti di depannya saat menunggu lampu merah. Mungkin dia melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak fokus sehingga tidak bisa mengendalikan situasi. Tidak dapat dielakan, rem mendadak dilakukan. Akibatnya  terjadilah peristiwa tabrakan beruntun. Untung tidak ada korban yang parah. Cuma luka luka kecil di wajah dan bibir isteri dan anak pengemudi mobil paling belakang. Mereka  berasal dari  Sragen Jawa Tengah.Â
Mobil pengemudi paling belakang rusak parah, sehingga tidak bisa dijalankan. Agar tidak mengganggu lalu lintas di jalan, mobil  tersebut didorong ke halaman pengusaha pasir. Alhamdulillah tiga mobil lainnya masih bisa dikendarai.Â