Mohon tunggu...
cahyati muchson
cahyati muchson Mohon Tunggu... Guru - Cahyati penah kuliah di IKIP Malang, dan mengajar di SMKN 1 Kebonsari

Cahyati, teacher, mother, pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Tragedi Lima Belas Mei

16 Mei 2022   08:11 Diperbarui: 17 Mei 2022   12:56 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seluruh penumpang dan mobil singgah di halaman pengusaha pasir. Di sana kami bernegosiasi tentang pertanggung jawaban kerusakan mobil yang menjadi korban kelalaian orang tersebut. 

Kami sempat bersitegang sesaat, namun beberapa menit kedepan kami sudah bisa menata hati dan pikiran. Kami saling bertukar nomor hp dan meminta identitas pengemudi, orang tersebut bernama Heri Purwanto asal Sragen.

whatsapp-image-2022-05-15-at-10-14-55-62819a0d18ffee57e858a6b2.jpeg
whatsapp-image-2022-05-15-at-10-14-55-62819a0d18ffee57e858a6b2.jpeg
Saya sempat bertanya pada Pak Heri berapa kecepatan saat mengemudi, apakah tidak konsentrasi, apakah mengantuk. Tapi dia hanya menjawab “saya tidak tahu ! ini kecelakaan”. Pikirannya tidak menentu sudah terbalut rasa khawatir dan ketakutan yang luar biasa. 

Saya diam sejenak. Tak begitu lama saya dan korban lainnya yang salah satu Bp Yanianto menawarkan pada Pak Heri, apakah urusan ini kita serahkan polisi atau diselesaikan secara kekeluargaan. 

Kami menunggu jawaban dari Pak Heri cukup lama. Pengemudi yang lain pada menggerutu mencari solusi bagaimana sebaiknya dan tidak saling merugikan. Pak Heri akhirnya  call kakaknya yang sudah lebih dulu hadir di pondok. Untuk penyelesainnya Pak heri meminta kami menunggu kehadiran kakaknya.

Menjelang pukul 11 kakak Pak Heri datang, dia memintakan maaf adiknya. Usai perpincangan panjang lebar, menghasikan keputusan bahwa biaya perbaikan kerusakan mobil akan ditanggung oleh Pak Heri. Karena kami tidak tahu habis berapa biaya perbaikan mobil masing masing, maka Suamiku menghubungi temannya ( Pak Masruki) yang kebetulan rumahnya  tidak jauh dari tempat kejadian untuk mencarikan praktisi bengkel untuk memperkirakan biaya perbaikan. 

Selang beberapa saat Pak Mujari praktisi bengkel temannya pak masruki datang, begitu datang kami langsung mengajaknya untuk  melihat kondisi mobil kami. Pada saat perhitungan biaya disaksikan oleh Kakaknya Pak Heri. Usai  kondisi mobil kami dicek oleh pihak bengkel maka  biaya perbaikannya untuk sementara berkisar  dua juta rupiah. 

Dengan hati legowo, kakak Pak Heri menyetujui. Untuk pembayaran dilakukan via transfer antar bank. Untuk memudahkan proses pembayaran beliau minta no rek bank pada kami.

Selanjutnya urusan dua mobil lainnya sudah ditangani oleh praktisi bengkel dari penduduk sekitar. Karena urusan sudah klar, kami langsung membawa mobil  menuju bengkel  Pak Mujari. Sampai disana mobilku mengeluarkan asap dan bau.

 Mau tidak mau mobil harus kami tinggal di sana. Kami pulang ke Madiun naik bus, Pak Mujari mengantar sampai terminal memakai mobil pribadinya. Terimakasih ya Allah, kami dipertemukan dengan orang baik.  Selang 10 menit kami menemukan bus Restu jurusan Ponorogo.

Sekitar pukul 15.45. kami sudah ditunggu oleh Dea putri bungsuku di depan pintu gerbang Griya segaran Permai. Saya dibonceng putri kesayanganku, sedang suami dibonceng tetangga yang kebetulan lewat dengan tujuan satu arah. Alhamdulillah  saya sangat bersyukur kepada Allah yang telah menyelamatkan kami dan memudahkan urusan kami. Aamiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun