Mohon tunggu...
CAHYA SITI NOR FITRIANI
CAHYA SITI NOR FITRIANI Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA GEOGRAFI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

YTTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Potensi Wilayah Sektor Perkebunan, Peternakan,Perikanan Kabupaten HST Menggunakan Meotde Location Quotiont(LQ) & Shift Share Tahun 2021

2 November 2024   20:50 Diperbarui: 23 Desember 2024   07:32 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki kekayaan alam yang beragam dan potensi ekonomi yang besar, terutama pada sektor-sektor utama seperti peternakan, perikanan, dan perkebunan. Sektor-sektor ini merupakan kontributor penting bagi perekonomian wilayah serta memainkan peran kunci dalam mendukung keberlanjutan ekonomi lokal dan ketahanan pangan daerah. Mengingat pentingnya sektor-sektor tersebut, diperlukan analisis komprehensif untuk memahami potensi dan kontribusinya terhadap perkembangan wilayah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Analisis potensi wilayah merupakan langkah strategis yang dapat membantu pemerintah daerah dan pelaku ekonomi dalam mengidentifikasi sektor-sektor unggulan yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Salah satu metode yang umum digunakan dalam analisis potensi ekonomi wilayah adalah Location Quotient (LQ) dan Shift-Share. Metode LQ berfungsi untuk menentukan apakah sektor tertentu memiliki keunggulan komparatif di suatu wilayah, sementara Shift-Share membantu menganalisis dinamika pertumbuhan sektor tersebut dibandingkan dengan wilayah yang lebih luas, seperti provinsi atau nasional.

Dengan memanfaatkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor peternakan, perikanan, dan perkebunan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang memiliki keunggulan relatif dibandingkan dengan daerah lain. Informasi yang dihasilkan dari analisis ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengambilan kebijakan pembangunan wilayah serta pemberdayaan ekonomi di sektor-sektor unggulan tersebut.

Metode Penelitian

  • Penelitian ini menggunakan Metode Kuantitatif deskriptif dengan analisis Location Quotient (LQ) dan Shift Share. Salah satu alat analisis yang digunakan untuk mempelajari kondisi ekonomi adalah Location Quotient (LQ).
  • Jenis Data dan Sumber Data:
  • Data Primer: Data yang dikumpulkan langsung dari lapangan, misalnya, melalui wawancara atau observasi, tidak digunakan dalam penelitian ini karena fokus pada data statistik yang tersedia.
  • Data Sekunder: Data yang digunakan meliputi statistik ekonomi dan data produksi yang diperoleh dari publikasi resmi seperti Badan Pusat Statistik (BPS) atau laporan pemerintah daerah. Data meliputi angka produksi komoditas dari berbagai sektor di seluruh kecamatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk periode tertentu (misalnya, tahun 2021).
  • Metode Pengumpulan Data:
  • Studi Dokumen: Mengumpulkan data statistik yang relevan dari laporan tahunan, publikasi BPS, serta dokumen perencanaan pembangunan wilayah yang terkait dengan sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.
  • Teknik Analisis Data: Data yang telah dikumpulkan diolah menggunakan teknik analisis kuantitatif, yang kemudian diinterpretasikan secara deskriptif untuk memahami keunggulan komparatif dan dinamika pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
  • Teknik Analisis Data:
  • Analisis Location Quotient (LQ)

Tujuan: Menentukan keunggulan komparatif suatu sektor di wilayah penelitian dibandingkan dengan wilayah acuan (misalnya, provinsi atau nasional).

Prosedur:

Menghitung nilai LQ menggunakan rumus:

Interpretasi hasil:

Jika LQ > 1, sektor tersebut memiliki keunggulan komparatif (Basis).

Jika LQ 1, sektor tersebut kurang memiliki keunggulan (Non-Basis).

  • Shift-Share Analysis
  • Tujuan: Menganalisis perubahan kontribusi suatu sektor ekonomi, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektoral di wilayah lokal dibandingkan dengan wilayah acuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun