Mohon tunggu...
Cahya Setiawan
Cahya Setiawan Mohon Tunggu... -

Seseorang yang hanya menikmati menulis...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

PHP (Pemberi Harapan Palsu) PSSI...

28 Februari 2013   00:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:34 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.supersoccer.co.id/wp-content/uploads/2013/02/Bara-ins2.jpg

Membicarakan PSSI saat ini selalu tidak ada habisnya dengan persoalan perselisihan para pengurusnya. Kita bisa bernapas lega setelah beberapa hari yang lalu sempat ada peristiwa "perdamaian" antara kubu PSSI Djohar Arifin dengan kubu KPSI La Nyalla Mattalitti. Pimpinan kedua kubu tersebut bersepakat untuk berdamai dan kembali kepada PSSI, hal ini menjadi angin segar dengan keputusan La Nyalla yang akan membubarkan KPSI pasca Kongres PSSI Maret mendatang. La Nyalla dan kawan-kawan pun sekarang berkantor di PSSI yang dengan luar biasa disambut dengan tangan terbuka oleh Djohar Arifin selaku ketua PSSI. Ternyata kabar diatas kemungkinan hanya menjadi PHP (Pemberi Harapan Palsu) bagi masyarakat pecinta bola di Indonesia. Bara perselisihan antara PSSI dan KPSI ternyata belum sepenuhnya padam, kendati empat Anggota Komite Eksekutif yang dipecat yakni La Nyalla Mattalitti, Tony Aprilani, Roberto Rouw dan Erwin Budiawan telah kembali ke PSSI. Tak semua pengurus PSSI menyambut La Nyalla cs. dengan tangan terbuka. Bob Hippy, Sihar Sitorus, dua Anggota Komek PSSI secara eksplisit menentang. Sikap yang sama dipertontonkan Halim Mahfudz, Sekjen PSSI. Ketiganya memilih berseberangan dengan Djohar Arifin Husin, Ketua Umum PSSI. Hal ini sungguh mengejutkan dan mengecewakan, ternyata mereka tidak memiliki jiwa besar untuk menyelesaikan persoalan PSSI demi kepentingan Bangsa Indonesia dan Tim Nas Indonesia pada khususnya. Sampai kapan sikap individualistis dan egoistis dalam tubuh PSSI ini akan terus ada???

http://www.supersoccer.co.id/wp-content/uploads/2013/02/Bara-ins1.jpg
http://www.supersoccer.co.id/wp-content/uploads/2013/02/Bara-ins1.jpg
Sepakbola adalah olahraga yang sangat menjunjung tinggi nilai saling menghargai dan menghormati yang diistilahkan oleh FIFA sebagai Fairplay. Agaknya prinsip itu di Indonesia hanya berlaku dilapangan tidak diluar lapangan, apalagi didalam kepengurusan organisasi sepakbola kita. Sampai saat ini kita masih bersyukur belum ada hukuman yang fatal bagi sepakbola kita. Jika hukuman dari FIFA terjadi agaknya pemainlah yang dirugikan, bukan orang-orang yang disebutkan diatas. Terbentuknya BTN (Badan Tim Nasional) menjadi alasan dari orang-orang PSSI untuk menentang Djohar Arifin, ketua PSSI. Padahal terbentuknya BTN merupakan jalan tengah yang luar biasa untuk mengembalikan pamor timnas kita dimata dunia, sehingga Indonesia tidak lagi dipandang sebelah mata sepakbolanya dan mengembalikan kebanggaan masyarakat Indonesia yang mayoritas gila bola terhadap Tim Nasional mereka. Jika orang-orang yang menentang itu punya hati besar harusnya menerima dan mendukung demi Bangsa Indonesia..hmmmmhhh...... Sampai kapan sepakbola kita diobok-obok oleh orang-orang yang ngakunya mencintai sepakbola dan Indonesia....???

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun