Ketimpangan sosial merupakan perbedaan yang mencolok dalam hal ekonomi, pendidikan, atau status sosial yang sering terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di sekolah dasar (SD). Fenomena ini dapat berdampak pada perkembangan psikologis dan sosial anak-anak, serta mempengaruhi interaksi mereka dalam lingkungan belajar.
Penyebab Ketimpangan Sosial di Sekolah Dasar
Ketimpangan sosial di lingkungan SD bisa terjadi karena berbagai faktor, antara lain:
Perbedaan Ekonomi Orang Tua
Siswa yang berasal dari keluarga kaya biasanya memiliki fasilitas belajar yang lebih baik, seperti buku pelajaran lengkap, akses internet, hingga bimbingan belajar. Sementara itu, anak dari keluarga kurang mampu mungkin kesulitan mendapatkan alat tulis atau seragam sekolah yang layak.Gaya Hidup yang Berbeda
Anak-anak yang berasal dari keluarga berada sering memiliki barang-barang mahal, seperti tas bermerek atau gadget terbaru. Hal ini dapat membuat anak dari keluarga sederhana merasa minder atau bahkan dikucilkan dalam pergaulan.Perbedaan Pola Asuh dan Pendidikan Orang Tua
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung lebih memahami pentingnya pendidikan dan mendukung anak-anaknya untuk belajar dengan baik. Sebaliknya, anak-anak yang orang tuanya memiliki keterbatasan dalam pendidikan mungkin kurang mendapatkan bimbingan belajar di rumah.Perbedaan Akses terhadap Pendidikan Tambahan
Beberapa siswa mendapatkan les privat atau bimbingan belajar, sementara yang lain hanya mengandalkan pelajaran di sekolah. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam prestasi akademik di antara siswa.
Dampak Ketimpangan Sosial di Sekolah Dasar
Ketimpangan sosial di lingkungan SD dapat menimbulkan berbagai dampak, baik bagi individu maupun lingkungan sekolah, antara lain:
a. Munculnya Perasaan Minder dan Tidak Percaya Diri
Anak-anak yang merasa kurang dibandingkan teman-temannya mungkin menjadi tidak percaya diri dan enggan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.