Mohon tunggu...
Cahyanto Indar
Cahyanto Indar Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Mewakafkan pribadi ini untuk umat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Joki Karya Ilmiah

11 Maret 2023   21:04 Diperbarui: 11 Maret 2023   21:05 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menarik dalam sebuah pemberitaan dan sebuah informasi pada saat yang sedang hangat dalam dunia akademik terkait masalah perjokian dalam pembuatan karya Ilmiah. Sangat menarik jika sebuah karya ilmiah saja ada seorang joki yang membuat karya ilmiah tersebut. Berarti ada persoalan terkait masalah literasi atau membaca yang ada pada masyarakat Indonesia saat ini. Sehingga ada issu menggunakan joki dalam membuat suatu karya Ilmiah baik untuk mendapatkan gelar akademik maupun terkait dengan pengurusan kenaikan pangkat atau golongan bagi dosen, guru atau tenaga fungsional lainnya.

Jika ada istilah joki karya ilmiah apakah sudah sebegitu parahkah dunia akademik di Indonesia sehingga segala sesuatunya menggunakan Joki. Dengan demikian dunia perjokian ada dalam setiap lini bidang kehidupan dalam masyarakat Indonesia dan merupakan hal yang tak biasa jika hal itu dilakukan.

joki dalam pengertian Kamus besar bahasa Indonesia yaitu Pertama merujuk pada orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain dengan menyamar sebagai peserta ujian yang sebenarnya dan menerima imbalan uang: risiko pada penyelenggaraan ujian masuk ke perguruan tinggi negeri ialah munculnya pada ujian tersebut; Kedua  orang yang memberi layanan kepada pengemudi kendaraan yang bukan angkutan umum untuk memenuhi ketentuan jumlah penumpang (tiga orang) ketika melewati kawasan tertentu. https://kbbi.web.id/joki-3

Dalam pengertian lain diambil dari wikipedia istilah  Joki (dari bahasa Inggris: jockey) ialah seseorang yang memacu kudanya dalam suatu pertandingan pacuan kuda, biasanya sebagai profesi. Joki biasanya swakerja, dinominasikan oleh pelatih kuda untuk memacu kudanya dalam pertandingan untuk hadiah (yang dibayarkan tanpa memandang uang yang diterima kuda untuk sebuah pertandingan) dan potongan uang dompet. Biasanya, warna yang dikenakan oleh joki "terdaftar" oleh pemilik atau pelatih mereka. Joki memiliki reputasi bertubuh pendek, tetapi tidak ada pembatasan tinggi badan, hanya berat badan. Joki kuda adalah olahragawan yang rentan akan cedera tetap, melemahkan, dan malahan mengancam hidup. https://id.wikipedia.org/wiki/Joki

Kedua pengertian diatas merupakan suatu asumsi terhadap arti kata dari Joki jika dalam KBBI merujuk pada hal yang dikenal dan dilakukan pada dalam masyarakat pada umumnya namun dalam wikepedia menurut penulis merupakan pengertian sebenarnya yang digunakan dalam istilah olahraga berkuda. Tentunya pengertian Joki banyak asumsi jika kita mau menyematkan kata itu di dalamnya dalam suatu pengertian khusus.

Ada masalah serius jika ada perjokian dalam bidang karya ilmiah dan itu melanggar etika akademik. Sehingga perlu dibenahi secara institusional struktural kelembagaan dalam menangani masalah karya ilmiah. Perlu ada pembenahana dari sisi pemerintah dalam mengawasi suatu karya ilmiah sehingga karya ilmiah memang benar-benar valid, asli dan jujur dalam pembuatannya. Kemudian dari insitusi pendidikan baik itu universitas, sekolah perlu ada pembinaan secara kolektif dalam pembuatan karya Ilmiah tersebut.

Bayangkan jika sebuah karya ilmiah itu dihargai dengan angka nominal 3 sampai 5 juta dalam membuat Penelitian Tindakan Kelas dan memasukkan dalam jurnal ber ISSN. Kemudian menarik dalam berita kompas online menyebutkan Jasa joki karya ilmiah diduga mulai bergerak secara terang-terang.  Mereka menawarkan jasa joki karya ilmiah melalui pesan WhatsApp dan terkait tarif jasa joki karya ilmiah berkisar mulai dari Rp 5 juta-Rp 9 juta. https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/13/180000465/ramai-soal-joki-karya-ilmiah-di-kalangan-dosen-segini-tarifnya?page=all

Dengan demikian bahwa ada ketidakmampuan dari segelintar oknum dosen dan guru sebagai seorang pengajar dan pendidik dalam menerapkan kaidah dan etika kejujuran dalam bidang akademik yang keliru. Berarti ada yang salah dalam mempraktekkan kemampuan literasi dan menulis bagi oknum guru dan dosen dalam kajian akademik. Atau mungkin juga karena kesibukan para guru dan dosen dalam membuat suatu karya ilmiah tersebut.

Jika kita menilik tentang perjokian maka tugas seorang Joki pun tak semata-mata mudah akan tetapi juga termasuk sulit karena memang seorang Joki harus memiliki kemampuan atau keahlian terkait pembuatan karya ilmiah tersebut. pihak penyedia jasa "joki" baik secara individu maupun melalui badan bisnis, sebagai asumsi awal, jika ditelusuri lebih jauh bahwa mayoritas penyedia jasa "joki" adalah orang-orang yang juga berasal dari perguruan tinggi baik dari kalangan mahasiswa, dosen maupun para alumni.  Mengisyaratkan dua pertanyaan utama yang harus dicermati. Pertama, apakah pilihan menjadi "joki" merupakan pilihan secara terpaksa untuk lari dari cengkeraman pengangguran pasca alumni? Kedua, apakah perguruan tinggi tidak memiliki tanggung jawab dari aspek pemberdayaan alumni khususnya dalam hal dunia kerja?  https://news.detik.com/kolom/d-6591621/fenomena-joki-dan-tata-kelola-sistem-pendidikan-kita.

Proses pembelajaran literasi dan menulis haruslah kembali diberdayakan dalam institusi pendidikan sehingga proses penyimpangan akademik dalam pembuatan karya ilmiah bisa dihindari. Guru dan dosen yang merupakan tulang punggung pendidikan di Indonesia dalam membina generasi penerus bangsa haruslah memberikan contoh dan teladan yang baik sebagaimana diamanatkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam semboyannya, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun