Menurut Sudjana (2004:2-3) Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta, pengolahan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan. Sedangkan statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya berbentuk angka yang disusun dalam tabel atau diagram melukiskan menggambarkan suatu persoalan.
     Menurut Anto Dajan, pengertian statistik adalah data kuantitatif baik yang masih belum tersusun maupun yang telah tersusun dalam bentuk table.
     Menurut Anderson & Bancroft, arti statistik adalah ilmu dan seni perkembangan dan metode yang paling efektif untuk pengumpulan, pentabulasian, dan interpretasi data kuantitatif sedemikian rupa, sehingga kesalahan dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan penggunaan penalaran induktif yang didasarkan pada matematika probabilitas (peluang).
     Menurut Prof. Dr.H.Agus Irianto, pengertian statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan, pengolahan (analisis), penarikan kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu.
     Menurut Croxton dan Cowden, arti statistik adalah metode untuk mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan menginterpretasikan data yang berwujud angka.
C. PERAN LOGIKA BAGI STATISTIKA
a) Menurut Para Ahli
* Rudolf Carnap - Seorang filsuf dalam bidang logika dan ilmu pengetahuan, Carnap menyatakan bahwa logika adalah landasan dasar dari pemikiran ilmiah, termasuk dalam statistika. Menurutnya, logika membantu dalam strukturasi argumen ilmiah dan verifikasi hasil statistik secara sistematis.
*John Venn - Ahli probabilitas dan logika yang mengembangkan diagram Venn. Menurut Venn, logika memungkinkan peneliti untuk memahami hubungan antar-set atau kelompok data secara visual dan konseptual. Hal ini sangat penting dalam statistika ketika harus menentukan relasi antara berbagai variabel.
*Karl Pearson - Salah satu pionir statistika modern, Pearson menekankan bahwa logika diperlukan untuk menyusun inferensi statistik yang valid. Tanpa dasar logika yang kuat, proses pengambilan kesimpulan dari data menjadi tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
D. HUBUNGAN PENALARAN LOGIKA DALAM STATISTIKA