Mohon tunggu...
Cahyan Irfan Syach
Cahyan Irfan Syach Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah Mahasiswa dari Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Financial

QRIS Cross-Border: Melintasi Batasan dengan Pembayaran Digital untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

18 September 2023   14:32 Diperbarui: 18 September 2023   14:45 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.bi.go.id

Ketika kita memandang peta perubahan ekonomi di Asia Tenggara, kita tidak bisa mengabaikan dampak besar yang telah dihasilkan oleh revolusi digital. Dengan cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, negara-negara di kawasan ASEAN telah melangkah maju menuju transformasi ekonomi yang didorong oleh digitalisasi. Salah satu aspek kunci dalam pergeseran ini adalah digitalisasi sistem pembayaran, yang telah menjadi tulang punggung aktivitas ekonomi sehari-hari.

Di tengah perubahan yang sedang berlangsung ini, kita tidak bisa tidak membahas peran penting dari QRIS Cross-Border, sebuah sistem pembayaran digital yang menghubungkan negara-negara ASEAN dalam satu ekosistem pembayaran yang bersatu. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi penggunaan QRIS Cross-Border dan bagaimana perannya dalam menjelajahi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

QRIS Cross-Border adalah singkatan dari "Quick Response Code Indonesian Standard Cross-Border." Sistem ini adalah standar kode QR yang telah diadopsi oleh sejumlah besar negara di ASEAN, yang memungkinkan pembayaran digital yang lebih mudah, cepat, dan aman. Konsepnya adalah sederhana: pengguna dapat memindai kode QR untuk membayar barang atau jasa tanpa perlu mengisi detail pembayaran secara manual.

Namun, apa yang membuat QRIS Cross-Border begitu istimewa adalah kemampuannya untuk menghubungkan berbagai negara dalam satu ekosistem pembayaran yang bersatu. Artinya, seorang wisatawan dari Indonesia dapat dengan mudah menggunakan dompet digitalnya untuk membayar di restoran di Singapura, atau seorang pengusaha Malaysia dapat menerima pembayaran dari pelanggan Thailand tanpa hambatan. Ini adalah contoh konkret dari bagaimana digitalisasi telah meretas dinding-dinding yang sebelumnya menghambat transaksi lintas negara.

Mari kita lihat kisah seorang pedagang kecil di Jakarta yang mengalami perubahan besar-besaran dalam bisnisnya berkat QRIS Cross-Border. Pak Ahmad, pemilik sebuah warung kopi kecil di pusat kota Jakarta, adalah salah satu dari banyak pengusaha mikro yang mengandalkan pembayaran digital.

Dahulu, ketika seorang turis asing masuk ke warung Pak Ahmad, pembayaran seringkali menjadi hambatan. Namun, sejak QRIS Cross-Border mulai digunakan secara luas, semuanya berubah. Sekarang, ketika seorang turis asing memesan secangkir kopi, Pak Ahmad hanya perlu menunjukkan kode QR di kasir. Turis tersebut bisa dengan mudah memindai kode tersebut dengan dompet digitalnya, dan pembayaran selesai dalam hitungan detik. Ini telah meningkatkan daya tarik warung kopi Pak Ahmad bagi pelancong asing, yang sekarang dapat dengan mudah bertransaksi tanpa perlu menukar mata uang.

Saya sendiri juga telah merasakan dampak positif dari QRIS Cross-Border dalam kehidupan sehari-hari. Seperti banyak warga Indonesia lainnya, saya telah beralih ke pembayaran digital untuk hampir semua kebutuhan saya. Membayar tagihan listrik, membeli tiket pesawat, atau sekadar membeli makanan di restoran lokal, semuanya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah melalui dompet digital yang terhubung dengan QRIS Cross-Border.

Selain kenyamanan, sistem ini juga memberikan rasa aman. Dengan teknologi keamanan tinggi yang diterapkan dalam pembayaran digital, risiko kehilangan uang tunai atau kartu kredit makin minim. Selain itu, semua transaksi dicatat secara elektronik, sehingga mudah untuk melacak dan mengelola keuangan pribadi.

Namun, yang lebih penting dari itu adalah dampak QRIS Cross-Border terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sistem pembayaran digital yang makin diterima luas ini telah membuka peluang baru bagi pengusaha dan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di seluruh negeri.

Misalnya, pedagang lokal di daerah wisata kini dapat melayani wisatawan internasional dengan lebih baik, karena wisatawan dapat membayar dengan mudah menggunakan QRIS Cross-Border. Ini meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha lokal dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah.

Selain itu, QRIS Cross-Border juga telah mendorong pertumbuhan sektor fintech (financial technology) di Indonesia. Banyak perusahaan fintech yang telah mengintegrasikan QRIS Cross-Border ke dalam layanan mereka, yang menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong inovasi di sektor ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun