Manusia diciptakan dengan takdirnya masing-masing. Takdir manusia satu dengan yang lainnya tentu berbeda, hanya bagaimana seorang yang berkewajiban merawat manusia “baru” tersebut yang akan membantu seseorang itu menemukan jalan takdirnya.
Ada banyak cara yang ditempuh seseorang untuk memperoleh jalan hidupnya, dengan melewati beberapa perkembangan yang bersifat sangat urgen. Macam-macam perkembangan tersebut adalah: perkembangan kognitif, fisik-motorik, bahasa, imajinasi, emosi, dan sosial.
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan yang lebih mengarahkan kepada intelektual sang anak. Bagaimana proses berfikirnya dapat mengaplikasikan sebuah teori kedalam sebuah perbuatan yang konkret. Faktor kognitiflah yang akan lebih menentukan keberhasilan dalam belajar, karena ranah kognitif selalu berhubungan dengan berfikir dan mengingat.
Perkembangan fisik pada anak usia dini secara kasat mata dapat dilihat dari perkembangan tinggi dan berat badan. Perkembangan setiap anak pasti berbeda-beda. Perkembangan ini biasanya ditentukan oleh gen dan asupan-asupan yang diterimanya. Perkembangannya pun berlangsung secara relatif dan lama-lama akan seimbang seiring dengan bertambahnya umur sang anak. Disamping perkembangan fisiknya, anak usia dini juga akan mengalami perkembangan dalam motoriknya. Ini ditandai dengan perubahan perilaku anak yang semakin gesit, lincah bahkan cenderung hyper-active. Ini wajar ketika memang sesuai dengan kebutuhannya dan selama masih dalam kontrol yang terarah.
Perkembangan bahasa merupakan perkembangan mendasar yang harus dimiliki oleh anak. Karena dengan bahasa, anak mampu akan mampu berinterksi dengan orang lain. Perkembangan bahasa biasanya dimulai sejak sang anak masih bayi dan perkembangan yang cukup rumit misal semantik dimulai sejak umur 2 tahun.
Perkembangan emosi akan memperlihatkan perkembangan ekspresi sang anak. Perkembangan ini mempunyai peranan yang penting untuk membentuk kepribadian. Emosi ini akan berkembangan secara terpola sesuai dengan bertambahnya umur sang anak. Misalnya, seorang anak akan cemberut jika apa yang ia terima tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan.
Perkembangan sosial merupakan titik awal seorang anak mengaplikasikan perkembangan bahasa kepada orang lain. Sang anak akan berinteraksi dengan orang lain dengan caranya sendiri. Sang anak akan mulai mencari teman yang sesuai dengan visi-misinya, yang cocok dengannya.
Atas dasar pola perkembangan itulah, maka dibuatlah komponen program PAUD yang akan menumbuhkembangan perkembangan tersebut lebih berpolah dan terarah. Materi pembelajaran PAUD dibagi atas 2 kelompok sesuai dengan jenjang umur sang anak, yaitu:
1)Usia 0 sampai 3 tahun, meliputi kegiatan:
vPengenalan diri
vPengenalan ekspresi
vPengenalan orang lain
vMenjalin komunikasi
vMengolah kemampuan otak
2)Usia 3 sampai 6 tahun.
vKeaksaraan yaitu pengenalan beberapa kosakata kebahasaan anak.
vMatematika yang sebatas pengenalan angka-angka
vPengetahuan alam yang masih didalam lingkungan sekitar
vPengetahuan sosial yang menekankan pada interaksi terhadap orang lain
vSeni meliputi menggambar, mewarnai, menyanyi dan menari
Pelaksanaan beberapa kegiatan PAUD tersebut divariasikan kedalam permainan. Karena dunia anak adalah dunia bermain, mereka pasti akan memberontak jika suatu ketika ia akan merasakan kejenuhan karena mereka dipaksa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan mood-nya. Pembelajaran PAUD biasanya hanya berkisar sekitar 2 sampai 3 jam saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H