Mohon tunggu...
Cahyaningsih Humendru
Cahyaningsih Humendru Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya masih mahasiswa

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesepian Membuatmu Dekat dengan Tuhan

24 April 2024   15:21 Diperbarui: 24 April 2024   15:23 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 dokumen pribadi 

  Perjalanan hidup seorang anak perempuan yang selalu merasa kesepian. Tak tau hati merasa sedih bagaimana tak tau hati mau di bentuk dari mana lagi, sakit yang selalu di pendam menjadikan dia akan terus kesepian walaupun di tengah keramaian. Tak berani untuk bercerita karena orang- orang di sekitarnya bukan datang menemani melainkan hanya penasaran saja. Menangis menjadi lagu indah untuk anak perempuan yang selalu memendam semuanya di dalam kesepiannya. Pelan dan pasti dia menerima semua kesepian itu menjadi teman. 

Mau bagaimana lagi anak perempuan itu memperbaikinya, mau bagaimana lagi anak perempuan itu dapat menarik dirinya dari kesepiannya. Saat hatinya mulai menjerit meminta pertolongan dari Tuhan saat tangisannya tak lagi bersuara dia hanya bisa berdoa di dalam tangisannya, menceritakan semua nya kepada Tuhan  menjadikan anak perempuan itu lebih menerima semua kesepian dalam hidupnya, sedih tetap menjadi teman yang selalu menemani perjalanannya, anak perempuan itu Mulai menjadikan dirinya lebih mandiri lagi tak harus ada orang lain untuk menjadi pendengar, tak harus ada orang lain yang harus mengetahui isi hati nya. 

Saat dirinya menyerahkan semua keluh kesahnya segala kesedihannya kepada Tuhan perlahan-lahan hati nya mulai kuat karena dia mulai sadar bahwa hal yang menghilangkan kesedihannya saat dia mulai bergumul dengan Tuhan saat dia mulai menyerahkan diri nya kepada Tuhan  karena anak Perempuan itu tau hati nya tak boleh berharap kepada orang lain melainkan hanya kepada Tuhan. Bila kesepian itu membuat anak perempuan itu ingat kepada Tuhan maka sejatinya dia adalah orang yang  yang paling didengar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun