Mohon tunggu...
cahyaning citra pertiwi
cahyaning citra pertiwi Mohon Tunggu... -

I'm just aGirl....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Otak dan Implementasinya dalam Pembelajaran

7 Oktober 2011   02:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:15 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Inovasi merupakan suatu upaya perubahan untuk menuju ke arah yang lebih baik. Adanya inovasi pembelajaran bertujuan untuk mencerdaskan atau mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.

1.Teori otak dan impliksinya dalam pembelajara

Setiap otak itu unik dan mempunyai karakteristiknya sendiri. Otak merupakan organ penting dalam diri manusia. Otak mampu merefleksikan pengalaman- pengalaman manusia. Genetika dan juga pengalaman hidup memahat otak menjadi organ- organ yang unik. Setiap bagian dari otak merasakan apa yang dibutuhkan dan berinteraksi dengan bagian lain. Kedua belah sisi otak selalu digunakan hampir setiap waktu. Tidak mungkin salah satu dihentikan sama sekali. Otak juga bekerja begitu banyak di luar kesadaran manusia.

Pembelajaran berbasis otak adalah pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alamiah untuk belajar. Banyak pendidik yang telah mengaplikasikan model pembelajaran berbasis otak kiri dan otak kanan di kelas untuk membantu gaya pembelajaran individual para peserta didik.

2.Individu anak sebagai pribadi yang unik

Manusia tercipta penuh dengan keunikan dan perbedaan. Bahkan anak kembar pun pasti memiliki perbedaan. Setiap individu memiliki karakteristik dan kepribadian yang berbeda dan unik. Sesuai dengan konsep anak sebagai individu, perkembangan juga merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh. Maksudnya bahwa perkembangan itu tidak hanya terjadi dalam aspek yang saling terjalin satu sama lain tetapi perkembangan manusia bersifat menyeluruh. Perkembangan kognitif anak dan pengalaman belajar mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling berpengaruh satu sama lain. Oleh karena itu, individu disebut sebagai pribadi yang unik karena individu menjadi pribadi yang utuh, tunggal dan khas.

Implementasinya adalah, apabila ada seorang guru sedang menerangkan suatu materi dan ada salah seorang siswa yang belum jelas karena mungkin konsentrasi atau kemampuan otaknya lebih rendah dari siswa lainnya,maka guru janganlah memarahi, tetapi justru harus memberikan penjelas ulang. Termasuk di sini, guru dituntut untuk mampu memahami siswanya sehingga dapat membantu dan mengarahkan berbagai potensi yang dimiliki siswanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun