Mohon tunggu...
Cucu Cahyana
Cucu Cahyana Mohon Tunggu... Administrasi - Guru Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing

Urang Sunda, Suka Baca, Bola, Biru...

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Ariel, Sebuah Nama Sebuah Cerita

8 Juni 2010   16:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:39 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Katanya, "semakin tinggi sebatang pohon, semakin kencang pula angin yang menerpanya". Mungkin itu pula yang sedang menimpa sosialita kita yang satu ini. Ariel alias Nazril Irham. Beberapa hari ini gosip "hot" tentang eks vokalis Peterpan ini menjadi primadona di infotainment, jejaring sosial, website dan blog. Tak ketinggalan para netter. Akses atas berita teks, gambar dan video sangat mudah didapat oleh para netter.

Sebagai kompasianer yang beberapa hari ke belakang mandeg nulis, akhirnya kepikiran juga untuk menulis artikel ini. Ya... itung-itung rangsangan plus-plus lah.

Hoho, saya tentunya tidak ingin nulis tentang kebenaran gossip, gambar atau video Ariel-Luna dan Ariel-Cut Tari. Apalagi sampai nyangkut masalah matematika, eh, telematika maksud saya. Bukan dalam kapasitas saya. Dan, saya tidak ingin men-judge sesuatu yang belum ada klarifikasi dari pihak terkait. Takut kwalat, hehe...

Saya hanya tertarik dengan Ariel. Ups!...jangan berfikiran yang aneh-aneh dulu. Saya bukan penyuka sesama jenis, lho. Maksudnya, saya tertarik memutilasi nama Ariel alias Najril Irham (Nazril Irham). Bagi saya, nama sang vokalis berbau-bau Arab. Inilah bagian saya, Ariel Arab, Huft!. Ariel Arab? So, artikel ini saya beri judul: "Ariel, Sebuah Nama Sebuah Cerita" bukan Ariel Peterporn atau Video mesum Ariel bla, bla, bla.....

Yuk mulai dimutilasi satu-satu. Najaril Irham (Nazril Irham), dua kata. Pertama, kita padankan ke bahasa Arab, Nazri al-Irham. Tinggal nyari di kamus deh terjemahnya. Tapi, daripada repot-repot buka kamus Arab-Indonesia, mending baca terus aja artikel ini. Hehe…

Lanjutkan!

Najri, jika yang dimaksud adalah tersusun dari huruf nun, jim dan ra, dibaca najara-najran maka dapat diterjemahkan “Hari yang panas” (Kamus al-Azhar). Kesan pertama, “Panas, HOT”. Hmh…pantaslah jika Ariel selalu “HOT!”. Hot orangnya, hot kariernya, dan tentunya HOT berita(terbaru)nya.

Kata najara (dengan jim) jika disambung dengan kata “air” diberi makna “menghangatkan”. Sedangkan jika harakat atau syakalnya kita rubah sedikit (menjadi najaru) maka diartikan „Dahaga yang luar biasa“. WOW! artinya, tidak cukup hanya „secawan air“ bro...

Beda halnya jika Nazri disusun dari huruf nun, zai dan ra, dibaca nazara-nazran maka diterjemahkan sebagai „meminta dengan nyenyeh / merengek“ (Kamus al-Azhar). Pandai merajuk dan merayu maksudnya kali ya?. Dan lagi-lagi jika disambungkan dengan kata „air“ / „minuman“ maka maknanya sungguh fantastik „memabukan“. Hoho... bisa membuat lawan jenis pada mabuk kepayang.

Tapi.... super duper gawat jika kata „Nazri“ (dengan zai) disambungkan dengan kata „laki-laki“ maknanya menjadi „laki-laki yang tidak memiliki kebaikan“. Ups! Atau kalau menjadi sifat bagi seorang laki-laki maka maknanya menjadi „Lelaki yang tidak bijaksana“. Hmh.... benar-benar tidak bijaksana kalau seorang laki-laki suka lempar batu sembunyi tangan, nyimpan bibit tapi nggak dirawat apalagi ditinggal lalu...(lho...kok jadi ngelantur ya? Gawat, ternyata jari-jari memaksa tuts keyboard untuk bergosip. Maafkan, maaf...)

Kata terakhir, Irham atau al-Irham. Kata yang diambil dari kata kerja arhama-irhaamun. Kata yang mendapatkan tambahan satu huruf, yaitu alif, dari asal katanya rahima: „mengasihi“. Dengan penambahan satu huruf ini, dalam bahasa Arab menimbulkan makna baru „memberikan kasih sayang kepada lainnya“ atau „mempunyai kasih sayang“. Nama yang indah bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun