1. Menjadi orang baik adalah dengan tidak membuat masalah dan justeru memecahkan permasalahan. Beda halnya dengan penulis yang baik. Penulis yang baik harus mencari masalah dan membuatnya. Harus membuat konflik!
2. Untuk membuat konflik yang menarik, penulis harus cukup nakal dan "kurang ajar" menggali masalah dan kemudian menyajikannya menjadi konflik besar;
3. Miliki imajinasi yang liar, jangan datar-datar saja dalam menyajikan cerita. Pembaca akan jenuh dan tidak bernafsu melanjutkan bacaannya jika cerita yang disajikan datar-datar saja;
4. Hadirkan konflik yang memusingkan tetapi juga membutuhkan perenungan dari si pembaca. Hal ini hanya bisa timbul dari imajinasi yang liar, nakal dan kurang ajar itu tadi.
5. Dalam kehidupan sehari-hari, masalah-masalah sepele saja bisa menyulut konflik, begitupun dalam sebuah cerita fiksi. Masalah-masalah keseharian yang sepele bisa kita racik menjadi konflik yang menarik.
Bagaimana teman-teman, sudah siap menulis karya fiksi dengan konflik yang menarik? Sudah siap jadi langganan HL di kanal fiksiana? hehehe... akhirnya saya hanya membagikan tips Sang Sastrawan dan belajar menerapkannya. Saya tuliskan tips ini bukan karena tulisan-tulisan fiksi saya sudah bagus, justeru karena saya merasa unsur konflik inilah yang sering saya lupakan. Hayu atuh kita ramaikan sajah kanal fiksiana dengan karya-karya fiksi yang hebat. Selamat mengorbit untuk Kanal Fiksiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H