Sekilas Tentang Danone Digital Academy 2021 (DDA21)
Sebelum menulis artikel ini, saya akan bercerita sedikit latar belakang saya menuliskannya. Berawal dari terpilihnya saya sebagai salah satu blogger peserta Danone Digital Academy 2021 (DDA21) yang diadakan oleh Danone Indonesia dengan Kompas Group yang mengusung tema ‘Langkahku Wujudkan Lingkungan & Hidup Lebih Sehat’.
Memang Danone Indonesia sangat konsisten bergerak di bidang lingkungan dan hidup yang sehat, diantaranya kampanye #BijakBerplastik, Net Zero Emission, Pemberian nutrisi pada anak bangsa sesuai piringku.
Selama mengikuti DDA21 ini, berbagai kegiatan yang diselenggarakan secara virtual bersama rekan-rekan blogger dan vlogger terpilih, dibimbing para narsum dan coach yang benar-benar memberikan materi berdaging. Dari mulai kesehatan, lingkungan, SEO, teknik membuat vidio, sampai bagaimana menghasilkan konten yang greget.
Sungguh, tidak menyangka meski dilakukan secara virtual selama 3 hari dari pagi hingga sore karena kondisi pandemi, sangat memberi kesan mendalam. Tidak hanya ilmu secara teori, tapi juga peserta diajarkan berkerjasama dengan team yang dipilihkan panitia. Sehingga usai 3 hari itu, begitu banyak jejaknya di kepala.
Keinginan untuk mewujudkan lingkungan dan hidup lebih sehat semakin kuat di hati, maka saya memilih menulis materi yang diberikan dr Endah Citraresmi, Sp.A(K) Spesialis Anak dan Konsultan Alergi Imunologi, tentang ‘Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan dan Memahami Alergi Pada Anak’, sebagai langkah saya ikut mewujudkan hidup lebih sehat.
Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan
Apa itu 1000 Hari Pertama Kehidupan?
Di sini yang akan saya ulas, mengapa begitu penting 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dijelaskan oleh dokter Endah bahwa 1000 Hari Pertama dimulai dari saat konsepsi sampai anak berusia 2 tahun.
Perhitungan 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah dimulai saat pertama kali terjadi pembuahan dan anak berada dalam kandungan selama 9 bulan, lalu saat anak berusia 1 tahun, hingga berusia 2 tahun.
Mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan penting?
Karena massa otak 70-80% terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, untuk itu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak ditentukan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Namun masih banyak pasangan muda, mau pun pasangan senior, yang memiliki anak tanpa sebuah konsep untuk kelahiran yang sehat dalam arti memperhatikan kebutuhan nutrisi calon ibu sebelum mengandung, memeriksakan kesehatan reproduksi suami dan istri, sehingga ketika hamil benar-benar dalam kondisi yang siap.
Lalu ketika di dalam kandungan selain memperhatikan nutrisi ibu hamil, memeriksakan secara rutin ke dokter kandungan atau bidan, ibu hamil juga harus diperhatikan kesehatan psikologisnya. Karena masalah mental ibu hamil dapat mempengaruhi anak dalam kandungan, dan ketika anak terlahir dari mulai IMD (Inisiasi Menyusui Dini), ASI Eksklusif, Mpasi, hingga anak berusia 2 tahun, harus memenuhi nutrisi yang seimbang bagi tumbuh kembangnya.
Tahap Mpasi harus diperhatikan jenis makanan, bentuk makanan, jumlah makanan, dan frekuensi makanan yang diberikan. Karena salah dalam memberikan makanan berdampak pada gangguan dan kualitas hidup anak. Termasuk juga memperhatikan kesehatannya.
Dokter Endah menguraikan masalah kesehatan pada tahap 1000 Hari Pertama Kehidupan yang dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisinya salah satunya adalah penyakit alergi susu sapi yang salah penanganan, dan ini merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di masa kanak-kanak dini.
Tata laksana yang tepat sejak kehamilan dan masa dua tahun pertama usia anak ini yang sangat penting untuk kesejahteraan anak di masa kini dan saat menjadi dewasa nanti. Di mana orangtua tidak boleh lalai atau melewatkan begitu saja 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak.
Memang apa akibatnya jika lalai dengan 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak?
Jika 1000 Hari Pertama Kehidupan Diabaikan
Dokter Endah menjelaskan 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan waktu penting yang akan memberikan dampak pada perkembangan fisik dan kognitif seorang anak. Karena jika kesehatan dan kesejahteraan ibu hamil dan menyusui tidak diperhatikan akan berhubungan langsung ke masalah pertumbuhan dan kesehatan anak, seperti terjadinya stunting, obesitas, dan penyakit kardiovaskular.
Sementara ibu hamil yang tidak dijaga psikologisnya atau menderita stres akan berdampak ke anak dalam kandungannya, diantaranya (sumber: health.kompas.com):
1. Anak yang terlahir akan lebih memiliki beragam resiko penyakit, di antaranya obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
2. Anak dapat terlahir prematur dengan resiko mengalami gangguan pencernaan dan pernafasan.
3. Berat badan anak ketika lahir rendah dan memiliki daya tahan yang lemah, sehingga rentan mengalami gangguan perkembangan saraf.
4. Anak beresiko mengindap autisme, skizofrenia hingga attention deficit hyperactivity disorder (ADHA).
Sementara jika masalah kesehatan anak seperti alergi susu sapi tidak ditangani dengan tepat, menurut dokter Endah akan memberikan dampak medis dan sosial:
Dampak Medis:
1. Defisiensi nutrisi atau malnutrisi merupakan kondisi tubuh yang tidak mendapatan unsur pembangun tubuh seperti vitamin, mineral, sehingga tubuh tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti stunting, wasting, overweight, dan berbagai penyakit lain yang bisa menyebabkan kematian.
2. Pertumbuhan yang terhambat, karena tidak tercukupi kebutuhan nutrisi seperti protein dapat penyebabkan anak stunting atau pendek menurut usianya.
3. Alergi march adalah pengembangan respon alergi pada anak sejak usia dini yakni sekitar usia 1-3 tahun yang menjadi progresif dan meningkat di usianya.
Dampak Sosial:
1. Dampak pada kualitas kehidupan
2. Stress pada anak dan orangtua
3. Dampak ekonomi
Pengalaman Mengabaikan 1000 Hari Pertama Kehidupan
Sebenarnya cukup berat menceritakan hal ini, tapi agar para orangtua mau pun calon orangtua di seluruh dunia tahu:
“1000 Hari Pertama Kehidupan atau ketika mengandung 9 bulan hingga anak berusia 2 tahun. Tolong... jangan abaikan nutrisi dan kesehatannya!”
Tahun 2012 adalah tahun kelam buat saya, ketika itu usia saya masih terbilang aman untuk hamil. Sehingga jika saya memutuskan hamil tidak membahayakan, tapi siapa menduga hamil di usia aman anak yang saya lahirkan tidak aman?
Tepatnya saya mengandung anak ketiga dalam kondisi tidak siap atau tidak terkonsep dengan baik, orang awam bilang ‘kebobolan’. Kondisi ini membuat jiwa saya menolak kehamilan saya, sehingga saya tertekan, psikologi saya tidak sehat. Dalam melewati awal kehamilan saya tidak mempedulikan kandungan, saya tidak memeriksakan ke dokter mau pun bidan dengan rutin, saya tidak memperhatikan nutrisi ibu hamil. Total masa kehamilan saya tidak terlewati dengan baik.
Akibatnya saya melahirkan secara premature meski berat badan anak saya normal, tapi seperti yang saya ulas di atas bahwa dampak ibu hamil stres bisa menganggu kesehatan anak yang dikandungnya. Selain lahir lebih cepat dari HPL, anak saya menderita kelainan jantung, gangguan pernafasan, dan sarafnya lemah.
Dunia serasa runtuh saat itu, berbagai penyesalan telah melewati masa kehamilan dengan tidak baik menghukum saya, terlebih ternyata anak saya tidak bisa bertahan lama. Ketika usia 5 bulan, Allah SWT memanggilnya karena gangguan pernafasan dan pembengkakan jantung.
Jaga 1000 Hari Pertama Kehidupan Agar Anak Tumbuh Sehat & Cerdas
Berdasarkan pengalaman tersebut, dan juga melihat salah seorang kenalan yang mengabaikan 1000 Hari Pertama Kehidupan memiliki anak stunting, membuka pikiran saya. Bahwa memang sangat penting 1000 Hari Pertama Kehidupan bagi masa depan anak.
Persiapkan Kehamilan dengan Baik
Maka ketika usia kepala 4 saya mengandung anak bungsu, saya benar-benar menjaga kehamilan saya sejak awal dengan mengonsumsi nutrisi yang sehat, menjaga psikologis agar hamil dengan perasaan bahagia, rajin konsultasi ke dokter kandungan. Sehingga masa 9 bulan terlewati dengan baik, dan saya melahirkan bayi yang sehat dan cerdas.
Asupan ibu hamil yang perlu dikonsumsi:
1. Asam Folat, ibu hamil membutuhkan asam folat sekitar 600 mcg perhari. Asam folat selain dari suplemen yang diberikan dokter kandungan atau bidan, juga berasal dari asupan seperti susu, alpukat, kacang-kacangan, daging. Manfaat asal folat bagi ibu hamil untuk mengurangi risiko anak terlahir cacat bawaan, lahir prematur, dan lahir dengan berat badan rendah.
2. Zat besi bermanfaat meningkatkan volume darah untuk mengantar oksigen ke janin. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil selain dari suplemen yang diberikan dokter atau bidan, dapat dengan mengonsumsi daging merah, hati, makanan laut, kacang hijau, sayuran hijau.
3. Mega 3 & DHA yang penting untuk perkembangan otak sejak dalam kandungan hingga lahir. Ibu hamil bisa mengonsumsi ikan, telur Omega untuk memenuhi kebutuhan akan Mega 3&DHA.
4. Lemak dan Minyak berfungsi untuk perkembangan otak anak, pembentukan plasenta, dan sumber energi. Ibu hamil bisa memenuhi kebutuhan lemak dari bahan makanan yang mengandung protein nabati, seperti minyak zaitun, santan.
5. Kalsium dan Vitamin D sangat penting sekali bagi ibu hamil untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Ibu hamil dapat memenuhi kebutuhan Kalsium dan Vitamin D dari suplemen yang diberikan dokter kandungan atau bidan, selain juga mengonsumsi susu, keju, dan berjemur matahari pagi.
Persiapkan ASI Eksklusif& Mpasi
Persiapkan ASI sebaiknya dimulai sejak awal kehamilan dengan mengonsumsi makanan sehat, cukup air putih, dan menjaga kesehatan payudara. Alhamdullilah saya bisa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dengan lancar, dan lanjut hingga 2 tahun. Memberikan Mpasi dengan kandungan nutrisi lengkap yakni karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, dan vitamin.
Mpasi tidak perlu yang mahal, bisa dengan bahan-bahan lokal yang mengandung nutrisi lengkap sehingga nutrisi anak terpenuhi dengan baik. Selain juga memberi anak stimulasi, imunisasi, menjaga kesehatannya, dan memberikan limpahan kasih sayang. Karena nutrisi, stimulasi, dan kasih sayang yang cukup dapat membantu pembentukan sinaps otak.
Dan, tentu saja jangan lupa memberikan lingkungan yang sehat, meliputi akses terhadap kesehatan dasar seperti imunisasi, air, hygiene dan sanitasi, serta ruang melakukan aktivitas fisik yang nyaman dan aman. Ayuk, Ayah-Bunda, persiapkan kehamilan calon ibu dengan sebaik-baiknya, jangan sampai 1000 Hari Pertama Kehidupan terlewatkan untuk masa depan anak yang cerdas dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H