Pandemi CoVid-19 telah mempengaruhi berbagai sendi kehidupan bangsa kita. Salah satu yang tentu sangat merasakan dampaknya adalah tenaga medis dan pekarya kesehatan yang berjuang di garda terdepan penanganan pandemi ini. Beberapa hal yang menjadi sorotan adalah sulitnya mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk mendukung tugas mereka. APD sempat menghilang dari pasaran dan kalaupun ada, harganya menjadi lebih mahal dari kondisi normal. Pemerintah telah berupaya menyediakan semua kebutuhan tersebut tetapi dengan terus bertambahnya pasien dengan status ODP dan PDP, maka kebutuhan APD terus meningkat, sementara fokus pemerintah tentu tidak hanya pada satu sektor ini karena hampir seluruh sektor ikut terdampak. Kita simak bersama betapa memprihatinkan ketika harus jatuh korban dari tenaga medis padahal ilmu dan tenaga mereka sangat dibutuhkan pada masa pandemi ini.
Hal inilah yang mendorong masyarakat kemudian mulai melakukan kegiatan-kegiatan sosial untuk mendukung perjuangan tenaga medis tersebut, tak terkecuali Alumni SMA 3 Semarang yang tergabung dalam ALSTE Indonesia. Mereka mengadakan suatu gerakan dengan nama "ALSTE Indonesia Bergerak Hadang CoViD-19". Kegiatan ini dikoordinir oleh Bidang Pengabdian Masyarakat dengan pengumpulan dana dari alumni yang kemudian digunakan untuk penyediaan dan distribusi APD ke Puskesmas dan Rumah Sakit. APD yang diserahkan terdiri dari faceshield dan goggles, hazmat, medical-gloves, dan masker. Paket ini masih ditambah juga dengan susu dan vitamin-C sebagai suplemen untuk menambah imunitas para tenaga medis yang harus bekerja ekstra.
Tahap pertama dan kedua penyaluran APD ini telah dilakukan sejak awal bulan April 2020. Hingga kini telah terdistribusi ke lebih dari 35 Puskesmas dan 10 Rumah Sakit di kota Semarang dan sekitarnya. Selain ke Puskesmas dan Rumah Sakit, bantuan berupa APD dan bahan kebutuhan pokok juga disalurkan melalui Pemerintah Kota yang diterima langsung oleh Walikota Semarang Bapak Hendrar Prihadi. Ketua Harian ALSTE Indonesia, Etty Laksmiwati, yang juga ikut terjun dalam proses distribusi menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud empati seluruh Alumni SMA 3 Semarang terhadap perjuangan sedulur-sedulur paramedis dan sekedar ikut menanggung bersama beban di masa pandemi ini. Senada dengan hal tersebut, Kepala Puskesmas Karangayu sebagai salah satu sasaran pada tahap pertama, menyampaikan rasa terima kasihnya karena dengan demikian mereka tidak merasa berjuang sendiri menghadapi pandemi CoViD-19 ini.
ALSTE Indonesia akan terus mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki untuk mendukung agar program ini terus berkelanjutan. Bidang Kerjasama dan Bisnis misalnya juga mengupayakan penggalangan dana melalui penjualan masker berlogo ALSTE di kalangan internal alumni. Kemudian tiap angkatan juga ada yang mengadakan bakti sosial sendiri dengan melaporkan kegiatannya kepada Pengurus ALSTE Indonesia, seperti misalnya bakti sosial ke panti asuhan, panti wreda, dan masyarakat terdampak lainnya. Hingga berita ini diturunkan, total dana yang terkumpul dari berbagai komponen ALSTE tersebut telah mencapai lebih dari Rp 300 juta.
Mari kita terus bergerak bersama untuk menghadang laju penyebaran virus corona ini. Bagi yang tidak bisa ikut bergerak, tetaplah ikuti anjuran pemerintah untuk beribadah, bekerja, dan belajar dari rumah. Kalaupun terpaksa harus keluar rumah, ikutilah protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Sembari terus memanjatkan doa, semoga di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, bangsa kita segera dibebaskan dari cobaan pandemi CoViD-19 ini. Aamiin. (CFBH)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI